:
Oleh Putri, Selasa, 15 November 2016 | 17:14 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 273
Jakarta, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2016 mencapai US$12,68 miliar atau meningkat 0,88 persen dibanding September 2016.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan nilai ekspor bila dibanding Oktober 2015 kenaikannya sebesar 4,60 persen. Nilai ekspor Januari-Oktober 2016 mencapai US$117,09 miliar atau turun 8,04 persen.
"Peningkatan ekspor Oktober 2016 disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas sebanyak 1,22 persen dari US$11,507 juta. Sementara untuk ekspor migas turun 2,85 persen menjadi US$1.031,1 juta," jelasnya Selasa (15/11) di Jakarta.
Lanjut Suhariyanto, peningkatan terbesar ekspor nonmigas Oktober 2016 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$287,1 juta. Sedangkan untuk penurunan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$158,8 juta.
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan dari Januari-Oktober 2016 dibanding periode yang sama pada tahun 2015 turun 2,59 persen. Sedangkan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 14,30 persen dan ekspor hasil pertanian turun 13,81 persen.
Menurut negara tujuan, ekspor nonmigas Oktober 2016 ke Tiongkok terbesar mencapai US$1,68 miliar, Amerika Serikat US$1,30 miliar, dan Jepang US$1,14 miliar dengan kontribusi ketiganya 35,37 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$1,22 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Oktober 2016 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$21,06 miliar. Diikuti Jawa Timur US$15,34 miliar, dan Kalimantan Timur US$11,20 miliar.