:
Oleh Wandi, Kamis, 3 November 2016 | 20:27 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 414
Jakarta, InfoPublik - Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM semakin gencar mempromosikan dan memasarkan produk kreatif dari mitra UKM. Salah satunya dengan menghadirkan berbagai macam program yang inovatif dan tepat guna bagi UKM.
Menurut Zabadi, Gebyar UKM itu patut diapresiasi. Menurutnya, kegiatan itu sebagai bentuk upaya meningkatkan mutu atau kualitas UKM di Indonesia.
Acara Gebyar UKM ini diselenggarakan di 18 kota besar di Indonesia. Kegiatan juga diisi dengan seminar, kurasi produk dan pameran.
Jakarta menjadi tempat pertama diselenggarakannya Gebyar UKM tahun ini. Setelah Jakarta, Gebyar UKM akan kembali digelar di 17 kota besar lainnya. Yaitu, Medan, Solo, Palembang, Balikpapan, Makassar, Pekanbaru, Surabaya, Bandung, Manado, Pontianak, Jogjakarta, Semarang, Banda Aceh, Padang, Banjarmasin, Jayapura, dan ditutup di Bali.
’’Acara ini membuka peluang bagi para UKM untuk menunjukkan kualitas produknya melalui kurasi. Nah, nanti kurasi akan dipilih oleh Staf Khusus Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Samuel Wattimena,’’ kata Zabadi, Jakarta Rabu (2/11).
Ia menambahkan, produk yang lulus tahap kurasi akan mendapatkan berbagai benefit. Salah satunya adalah memperoleh tempat berpromosi di Galeri Indonesia WOW.
Gebyar UKM, kata dia, sekaligus mengajak produk-produk UKM lokal untuk melakukan pameran agar lebih dikenal oleh masyarakat. Acara tersebut juga menjadi ajang pemberian apresiasi dari organisasi small medium enterprise dunia International Council for Small Business (ICSB) kepada insan penggiat UKM Indonesia yang didasarkan 4 pilar. Yaitu, pembuat kebijakan, akademisi, peneliti dan praktisi bisnis.
Menurut Zabadi, untuk edisi perdana itu LLP KUKM juga melibatkan MarkPlus, ICSB Indonesia, Bank BCA, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Lazada, dan pihak-pihak lainnya. Tujuannya untuk menghadirkan topik-topik menarik yang membuka peluang bagi UKM untuk mendapatkan ilmu, jaringan, serta kesempatan ikut kurasi produk.
Zabadi menegaskan, kegiatan itu sebagai tolok ukur bagi UKM mitra LLP-KUKM untuk mengembangkan promosi dan pemasarannya. Apalagi dalam pentas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), persaingan kian ketat sehingga UKM harus memiliki produk unggulan yang inovatif dan berdaya saing.
’’Nah, dalam kegiatan itu, kesempatan bagi UKM menunjukkan kualitas produk di hadapan masyarakat dan tim kurator,’’ tegasnya.
Selain itu Zabadi juga mengatakan, LLP-KUKM atau Smesco Indonesia berfungsi membantu meningkatkan kapasitas pemasaran KUKM sehingga akses pasar mereka tumbuh lebih besar, baik dalam negeri maupun luar negeri. Karena itu, Gebyar UKM Indonesia 2016 akan menjadi kegiatan strategis bagi LLP-KUKM untuk mendukung UKM agar memiliki pengalaman dalam mengembangkan produk unggulan yang bisa dipromosikan di tingkat nasional maupun internasional.
’’Kegiatan Gebyar UKM Indonesia juga merupakan bekal dalam pentas MEA. Makanya, ini adalah tantangan bagi para pelaku UKM. Saya menyarankan agar UKM harus memiliki strategi pemasaran dan promosi. Misalnya, memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan bisnis agar bisa memasarkan produknya,’’ tandas Zabadi.
Sementara itu, President Asia Council for Small Business Hermawan Kartajaya mengatakan, acara tersebut diperuntukkan bagi pelaku UKM agar bisa bertahan di era MEA. Ia menegaskan, mentalitas dan manajemen yang baik juga sangat penting bagi UKM untuk tetap maju seiring derasnya persaingan MEA.
“Banyak hal yang diperlukan oleh UKM seperti produk bagus, pelayanan baik, kualitas, dan kontinuitas yang terjaga,’’ jelas Hermawan.