Industri Motor Diminta Tingkatkan Standar Emisi Gas Buang

:


Oleh Wawan Budiyanto, Kamis, 3 November 2016 | 08:52 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 681


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dorong industri sepeda motor dalam negeri mencari terobosan baru dalam memanfaatkan teknologi mesin yang efisien dan rendah emisi gas buang.

Hal tersebut menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto merupakan upaya menghasilkan sepeda motor yang ramah lingkungan, hemat energi serta aman dan nyaman untuk dikendarai yang merupakan ciri produk masa depan sesusai kebutuhan pasar global.

”Kami terus mendorong agar segera masuk ke Euro 4 karena standar emisinya lebih bagus dan dapat meningkatkan ekspor. Kami targetkan ekspor bisa mencapai 20 persen,” kata Airlangga pada  Pembukaan Indonesia Motorcycle Show 2016 di Jakarta, Selasa (2/11).

Dikatakannya, meski ekspor sepeda motor meningkat 800 persen dalam tiga tahun terakhir, namun jika dihitung dalam bentuk jumlah unit masih terbilang kecil karena hanya sekitar 300 ribu unit motor. Bahkan, masih sangat jauh jika dibandingkan dengan kebutuhan pasar di Indonesia.

“Market di Indonesia sebesar 6 juta per tahun, berarti ekspornya baru 5 persen,” ujarnya.

Dijelaskannya, populasi sepeda motor di Indonesia mencapai 90 juta unit atau lebih dari sepertiga jumlah penduduk Indonesia sebanyak 250 juta jiwa. Jumlah ini memperlihatkan sepeda motor menjadi alternatif utama masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya di tengah ketersediaan transportasi publik yang belum maksimal.

Ia menambahkan, meningkatnya kebutuhan sarana transportasi, khususnya alat transportasi darat juga berperan memacu tumbuh kembangnya industri kendaraan, termasuk industri sepeda motor. Dalam lima tahun terakhir, industri sepeda motor di Indonesia telah menunjukkan tren peningkatan yang cukup signifikan dengan rata-rata produksi di atas 7 juta unit per tahun.

Hal tersebut membuat Kemenperin optimistis terhadap tren pertumbuhan industri sepeda motor dalam negeri yang akan meningkat secara konsisten dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini juga semakin memantapkan posisi Indonesia sebagai produsen sepeda motor ketiga terbesar di dunia setelah Tiongkok dan India.

Selain itu, pentingnya pengoptimalan kegiatan penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) di dalam negeri, sehingga industri sepeda motor nasional mampu mengembangkan produk yang sesuai kebutuhan pasar domestik maupun internasional.

“Industri sepeda motor merupakan sektor padat teknologi yang dapat bermanfaat menjadi wahana pendidikan untuk mendukung pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam penguasaan teknologi manufaktur di industri otomotif,” jelasnya.

Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong sinergi dengan akademisi, pebisnis, dan komunitas dalam membangun SDM industri otomotif di Indonesia. Pengembangan industri kendaraan bermotor memiliki multiplier effect yang cukup luas. Mulai dari menciptakan aktivitas ekonomi pada kegiatan perakitan dan manufaktur komponen, hingga menimbulkan kegiatan ekonomi pada sektor distribusi dan aktivitas pelayanan purna jualnya.