:
Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 2 November 2016 | 12:44 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 712
Jakarta, InfoPublik - Meski hasil tanam padi di daerah Subang cukup menggembirakan, bukan berarti kesejahteraan petani dapat meningkat. Pasalnya, harga gabah yang dibeli Bulog masih terlalu rendah, bahkan petugas Bulog cenderung cuek melayani petani.
"Bulog tidak membeli gabah sesuai dengan harga ekonomis, sehingga petani menangis. Gabah ketan yang biasa Rp10 ribu per kg, jatuh menjadi Rp3 ribu per kg. Ini harus menjadi perhatian dari Bulog," ujar Anggota DPR RI TB Hasanuddin saat kunjungan ke Subang, Jawa Barat, dalam masa reses, Selasa (1/11).
Sebagai informasi, Subang adalah salah satu lumbung padi di Jawa Barat dengan luas sawah mencapai 86.000 HA .Padahal, menurut TB Hasanuddin, keresahan para petani terhadap minimnya infrastruktur pertanian, bibit, dan pupuk sudah diselesaikan secara baik oleh Dinas Pertanian.
Bahkan, Menteri Pertanian pun sering turun langsung ke lapangan. Buktinya, sambung TB Hasanuddin, hasil panen padi di tiga kecamatan yang dikunjungi TB Hasanuddin cukup memuaskan.
"Hasil laporan panen padi petani di tiga kecamatan yakni di Purwodadi, Dawuan, dan Ciasem cukup menggembirakan. Petugas pertanian sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Para petani sudah mendapatkan sarana produksi yang cukup. Gabah termasuk gabah ketan sekarang berlimpah. Mereka menyampaikan apresiasi pada Dinas Pertanian," tutur TB Hasanuddin.
Namun, keberhasilan petani dalam memanen hasil tanam padinya dengan bantuan alat produksi, bibit, dan pupuk dari Dinas Pertanian yang mumpuni belumlah cukup untuk mensejahterakan petani tanpa diimbangi oleh harga pembelian gabah yang wajar dari Bulog.