:
Oleh Wawan Budiyanto, Kamis, 27 Oktober 2016 | 09:27 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 291
Jakarta, InfoPublik - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menyatakan, enam program akan menjadi prioritasnya sebelum tahun 2017 yakni, hilirasasi, revisi PP 79 Tahun 2010, penyelesaian Blok Masela, Mahakam dan East Natuna, kebijakan satu harga BBM dan refinery BBM.
Dua tambahan program lainnya yakni percepatan proyek 35.000 MW dan kepemilikan saham daerah (Participating interest). "Pertama kita akan menyelesaikan masalah hilirisasi minerba, yang kedua itu menyelesaikan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 tahun 2010 terkait masalah cost recovery, ketiga menyelesaikan permasalahan, Blok Mahakam, Masela dan East Natuna. Ini prioritas karena ini sesuai arahan Presiden juga, ini harus diselesaikan,” kata Jonan dalam siaran persnya, Rabu (26/10).
Program berikutnya tambah Jonan adalah kebijakan BBM satu harga, kelima pengelolaan harga gas supaya sampai di plan gate atau sampai ditangan konsumen itu bisa lebih kompetitif dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya terutama negara yang tidak punya gas. Serta program prioritas yang harus segera dilaksanakan yakni masalah refinery.
"Refinery migas itu kita mendukung upaya jumlahnya makin lama jumlahnya makin besar dan jika Pertamina belum bisa maka dapat juga melibatkan pihak swasta,” tegasnya.
Kebutuhan tersebut dijelaskan Jonan adalah sekitar 1,6 juta barel per hari untuk BBM, dan kapasitas terpasang refinery 1,1 juta barel dengan efektifitas sekitar 800.000 barel yang harus ditingkatkan.
Mengenai listrik 35.000 MW termasuk transmisi dan gardu induknya juga menjadi prioritas, saat ini yang sudah mungkin 1 persen sudah jalan, 24 persen sudah konstruksi dan sebagainya, 24 persen lagi kontraknya telah selesai dan siap bangun. "Jadi sampai sekarang estimasinya yang sudah COD itu kira-kira 1 persen dan 24 persen konstruksi dan 24 persen lagi sudah kontrak PPA yang sudah akan mulai konstruksi,” ujarnya.