:
Oleh Putri, Kamis, 27 Oktober 2016 | 09:28 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 275
Jakarta, InfoPublik - Serbuan produk pangan impor semakin marak di Indonesia dan tidak bisa dilarang masuk. Namun, hal yang harus diperhatikan adalah strategi dalam menghadapi pangan impor.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koperasi UKM AAGN Puspayoga dalam Rapat Kerja Nasional III, Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia di Riau, Pekanbaru. Menteri Puspayoga mengatakan bahwa pengusaha harus mampu meningkatkan kualitas pangan lokal. "Variasi pangan lokal sangat banyak dan memiliki keunikan serta cita rasa yang berbeda dari setiap daerah yang merupakan keunggulan pangan Indonesia. Jangan takut bersaing dengan produk impor," jelasnya melalui keterangan resmi, Rabu (26/10) di Jakarta.
Menteri Puspayoga menekankan bahwa pangan lokal adalah bentuk kedaulatan bangsa. Maka dari itu pemerintah sangat mendukung maju dan berkembangnya usaha pangan di dalam negeri berbahan baku lokal. Terlebih mayoritas usaha pangan lokal adalah berbasis UKM. Menteri Puspayoga juga mengatakan ada empat program prioritas Presiden Jokowi, yaitu infrastruktur, maritim, energi, dan pariwisata. Yaitu bertujuan untuk menumbuhkan kembangkan pelaku-pelaku usaha lokal yang nantinya akan mendorong perekonomian daerah.
"Ini adalah peluang berkembangnya industri pangan lokal. Jika pariwisata dan infrastrukturberkembang otomatis UKM di daerah juga akan tumbuh. Apalagi sekarang pemerintah mendorong 10 destinasi wisata baru. Disana akan hidup UKM, kuliner lokal berkembang pesat," kata Puspayoga.
Turut hadir dalam Rapat Kerja Nasional III Gubernur Riau Arsyadjuliandi Racham, Ketua Umum APJI Rahayu Setiowati, Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM I Wayan Dipta, Kepala Badan Koordinasi Asosiasi Kadin Indonesia Yukki Hanafi.