:
Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 26 Oktober 2016 | 15:48 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K
Jakarta, InfoPublik - Guna memangkas biaya tinggi di bidang pelayanan cargo, Menkominfo Rudiantara meluncurkan aplikasi cargo central di kantor Kemkominfo.
Menurut Rudiantara, Sektor cargo atau pengiriman barang sampai saat ini masih menjadi salah satu persoalan di Indonesia. Pasalnya sektor ini masih terkenal sebagai sektor yang menelan banyak biaya.
"Aplikasi cargo central ini diluncurkan untuk mempermudah pengiriman barang melalui jasa cargo," kata Menteri Rudiantara di Jakarta, Rabu (26/10).
Sementara CEO atau Founder PT Amartha Development Harri Dwijaya, yang menghadirkan Aplikasi Cargo Central mengatakan aplikasi ini semacam platform yang bisa digunakan oleh siapa saja. "Jadi siapa saja saat ini sudah bisa melakukan booking untuk pengiriman barang hanya melalui aplikasi," ujarnya
Menurutnya, saat ini setidaknya sudah terdapat 10 airlines yang tergabung di dalam aplikasi. Ditargetkan kedepannya akan ada sebanyak 34 airlines yang bergabung.
CEO atau Co Founder Amartha Development, Ferry Nursuardi menambahkan pembuatan aplikasi ini adalah untuk memutuskan rantai distribusi yang selama ini terlalu panjang. Selain itu, percaloan di bandara juga sudah sangat kritis, jadi banyak agen cargo yang dirugikan.
"Setelah e-ticketeting berhasil memutus percaloan, sekarang saatnya hal tersebut dilakukan pada cargo. Jadi seluruh masyarakat Indonesia bisa langsung booking melalui perangkat mobile," tuturnya.
Sedangkan untuk menggunakan jasa pelayanan ini, pengguna hanya perlu melakukan pemesanan seperti pemesanan tiket pada umumnya. Setelah masuk ke aplikasi, pengguna cukup memilih airlines, kemudian pilih harga, pilih tanggal keberangkatan, print nomor SMU atau nomor tiket.
"Aplikasi cargo central saat ini telah tersedia pada Apps Store dan Google Play Store,” katanya.