:
Oleh Untung S, Rabu, 26 Oktober 2016 | 08:23 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 506
Jakarta, InfoPublik-Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memberikan penghargaan kepada para pemenang Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kementerian Pariwisata, Rabu (26/10) malam.
Kegiatan sayembara yang disenggarakan oleh PT Propan Raya yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ini untuk membantu program pembangunan 100.000 homestay di 10 destinasi prioritas yang akan dimulai pada 2017 dalam upaya mewujudkan target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2019.
Menpar Arief Yahya mengatakan, kegiatan sayembara ini sangat penting dalam upaya mengembalikan arsitektural tradisional yang khas dan saat ini sudah banyak yang hilang. Padahal karakter lokal tersebut akan membuat suatu kawasan memiliki identitas budaya yang akan menjadi atraksi tersendiri untuk memperkuat destinasi wisata.
“Desain homestay yang memiliki karakter lokal untuk memperkuat indestitas budaya masyarakat di sekitar destinasi wisata ini belum lama ini saya presentasikan di markas UN-WTO. Badan Pariwisata Dunia memberi perhatian serius terhadap upaya pelestarian kearifan lokal dalam mengembangkan pariwisata,” kata Menpar Arief Yahya.
Arief Yahya menjelaskan lebih jauh, Presiden Joko Widodo telah menetapkan pembangunan 10 destinasi prioritas sebagai “10 Bali Baru” yang dengan melibatkan peran serta masyarakat lokal dalam program desa wisata yang antara lain diwujudkan dalam usaha homestay yang pembangunannya akan dimulai tahun 2017 dan mencapai sebanyak 100.000 unit pada 2019.
Untuk mewujudkan rencana tersebut Kemenpar belum lama ini melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendukung skema pembiayaan oleh lembaga keuangan non-bank (perusahaan pembiayaan, perusahaan asuransi, dana pensiun, pasar modal, dan sebagainya) untuk membiayai proyek-proyek pariwisata oleh pelaku usaha pariwisata, pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, serta masyarakat (kelompok sadar wisata).
Pembangunan 10 destinasi prioritas yakni; Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai tersebut, menurut Arief Yahya, diperkirakan membutuhkan dana investasi sekitar Rp 200 triliun di mana 50% dilakukan pemerintah dan 50% oleh dunia usaha (swasta). “Investasi yang dilakukan pemerintah akan difokuskan pada pengembangan infrastruktur dan fasilitas dasar, sedangkan untuk amenitas dan kelengkapannya diserahkan kepada swasta. Tahap awal adanya alokasi dana sebesar Rp10 triliun dari lembaga pembiayaan akan sangat membantu kepariwisataan,” kata Arief Yahya.
Hadir dalam acara Malam Penganugerahan Sayembara Desain Rumah Wisata (homestay) Nusantara 2016 antara lain; Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Deputi Bidang Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif RI Hari Sungkari, Ketua Dewan Juri Sayembara Desain Arsitektur Nusantara (Principal Architect Han Awal & Partners Architect, Penggiat Arsitektur Nusantara) Yori Antar, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Papua Herry Purnomo, dan Akademisi (Pemerhati Rumah Adat Minang) Eko Alvares.
Presiden Joko Widodo menetapkan target pariwisata akhir tahun 2019 yakni; mendatangkan 20 jutga wisman serta pergerakan 275 juta wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air; memberikan kontribusi sebesar 15% pada PDB nasional, menghasilkan devisa Rp240 triliun, menciptakan lapangan kerja sebanyak 13 juta orang, serta daya saing global berada di ranking 30 dunia.