:
Oleh Baheramsyah, Minggu, 4 September 2016 | 18:43 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 718
Jakarta,InfoPublik – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) tawarkan pengusaha China untuk berinvestasi di Indonesia bidang kemaritiman, kelautan dan perikanan, khususnya investasi di industri perikanan yang potensinya senilai US$ 42 miliar.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan di hadapan 900 pengusaha China dalam Business Forum mengatakan, ada sekitar 7 juta kilometer persegi garis dasar laut Indonesia yang masih belum terjamah. Potensi ekonominya sangat besar, potensi yang belum tergali mencapai US$ 42 miliar.
Untuk itu Luhut meminta para pengusaha China untuk berinvestasi di Indonesia, di bidang kemaritiman, kelautan dan perikanan. Khususnya di industri perikanan.
“Para investor bisa menanamkan modalnya di industri pengolahan rumput laut dan industri perikanan di Indonesia Timur, contohnya Kupang, Dompu, Merauke, Ambon,” ujar Luhut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (4/9).
Luhut menjelaskan, Indonesia adalah negara kepulauan besar lebih dari 13 ribu pulau yang dimiliki Indonesia, 4 ribu diantaranya masih belum memiliki nama.
“Sekitar US$ 42 miliar potensi ekonomi yang bisa digali dari industri perikanan saja. Kami punya minyak dan gas di laut. Kami ciptakan iklim berusaha yang terbaik, jadi kami mengundang para investor tanamkan modal di sini,” ucap Luhut.
Luhut menambahkan, selain potensi perikanan, peluang bisnis galangan kapal juga terbuka bagi para investor. Bisnis galangan kapal mencakup pembangunan pelabuhan dan produksi kapal. Sesuai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kapal-kapal yang digunakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus dibuat di dalam negeri.
“Kami sedang melakukan pembenahan pada beberapa pelabuhan di Indonesia. Sebagian besar pelabuhan di negara kami hanya memiliki kedalaman sembilan hingga sepuluh meter saja. Kami sedang benahi keadaan ini agar kapal besar, seperti kapal angkut berkapasitas besar, bisa masuk ke pelabuhan-pelabuhan tersebut,” ujarnya.
Dikatakan, ada beberapa pembenahan di pelabuhan antara lain, menaikkan kapasitas pelabuhan untuk melancarkan bongkar muat untuk meningkatkan ekspor impor dan meningkatkan kualitas crane.