Dirjen Hubla Kemenhub Dianugerahi Satyalancana Oleh Presiden RI

:


Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 18 Agustus 2016 | 07:23 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 421


Jakarta, InfoPublik - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menganugerahkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan Tonny Budiono.

Tanda penghargaan dari Pemerintah Indonesia itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Rabu (17/8).

Satyalancana Karya Satya adalah sebuah tanda penghargaan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah berbakti secara terus menerus dengan menunjukkan kecakapan, kedisiplinan, kesetiaan dan pengabdian sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap pegawai lainnya. Kali ini penghargaan tersebut diberikan kepada Dirjen Hubla yang telah 30 tahun mengabdikan dirinya kepada negara.

Penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya tersebut diberikan oleh Presiden RI berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 54/TK/Tahun 2016 tertanggal 3 Agustus 2016.

"Tentu saya bahagia dan bersyukur mendapat penghargaan dari Presiden RI seperti sekarang ini. Tetapi, penganugerahan kehormatan ini juga mengandung arti saya harus bekerja lebih sungguh-sungguh lagi untuk menciptakan keselamatan dan keamanan maritim. Termasuk turut menyukseskan program Tol Laut dan Poros Maritim Dunia yang dicanangkan oleh Bapak Presiden dan Wakil Presiden," ujar Tonny Budiono.

Dirjen Tonny Budiono mengungkapkan, kepercayaan negara kepada dirinya harus dijaga dan diimplementasikan dengan kerja nyata. Sebab, anugerah itu bukan hanya sekadar diberikan begitu saja, tetapi penghargaan tersebut menunjukkan bahwa Negara dan Pemerintah RI memberikan kepercayaan bahwa dirinya mampu mengemban tugas-tugas negara dengan baik.

"Penghargaan ini mengandung konsekuensi yang tidak main-main, yakni bagaimana saya mampu mempertahankan kepercayaan negara dan pemerintah Indonesia, khususnya Presiden RI Joko Widodo agar saya semakin meningkatkan kinerja dan pengabdian," ujarnya.

Tonny Budiono lahir di Pekalongan 13 Juli 1958 adalah salah seorang pejabat karir Kementerian Perhubungan yang menapaki karirnya dari bawah. Dedikasinya yang begitu besar di sektor perhubungan laut menjadikannya dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Laut pada 16 Mei 2016 lalu.

Tangga karir Tonny Budiono yang mendapatkan gelar S1 Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini ditapaki dari mulai staf biasa pada tahun 1986. Dua tahun kemudian menjadi Kepala Seksi Pengamatan Laut, Direktorat Kenavigasian (1988-1998). Kemudian Kepala Subdit Bina Sarana dan Prasarana, Direktorat Kenavigasian (1998 - 2002). 

Tonny Budiono sempat juga menjabat sebagai Kepala Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (2002 - 2009). Setelah itu menjabat sebagai Kepala Distrik Navigasi Kelas I Surabaya (2009 - 2010), Kepala Distrik Navigasi Kelas I Samarinda (2010 - 2012). 

Tahun 2012, Tonny Budiono dipercaya sebagai Direktur Kenavigasian. Jabatan itu diembannya sampai tahun 2015 ketika dipercaya menjadi Direktur Pelabuhan dan Pengerukan. Tidak lama menjabat Direktur Pelabuhan dan Pengerukan, Tonny Budiono berpindah tugas menjadi staf ahli Menteri Perhubungan sampai dia ditunjuk Oleh Menteri Perhubungan kala itu, Ignasius Jonan untuk menempati posisi Direktur Jenderal Perhubungan Laut pada 16 Mei 2016 lalu.

Salah satu prestasi Tonny yang tidak dapat dipungkiri dan diakui oleh dunia adalah pada saat kejadian jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 di perairan Selat Karimata menjelang akhir tahun 2014 lalu. Saat itu Tonny Budiono, yang bertindak selaku Koordinator Tim Operasi SAR di Kapal KN Jadayat berhasil menemukan black box (kotak hitam) pesawat AirAsia QZ8501. Hal tersebut merupakan pencapaian besar yang mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

Sebagai Dirjen Perhubungan Laut, kinerja Tonny Budiono semakin menunjukkan kualitasnya, terutama pasca Angkutan Lebaran 2016/1437 H yang berhasil mencapai target zero accident. Selama musim Angkutan Lebaran tahun ini, tidak ada satupun pelayanan penumpang yang tidak tertangani dengan baik. Bahkan jumlah penumpang kapal laut selama masa Angkutan Lebaran 2016 mengalami peningkatan hingga sekitar 15 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kinerjanya sendiri juga terbukti dengan adanya catatan dan pemberitaan angkutan laut Lebaran yang sangat baik oleh sejumlah media nasional.

Sekarang, di era Menhub Budi Karya Sumadi, Tonny Budiono berkomitmen untuk meneruskan usaha-usaha dan kinerjanya yang baik agar masyarakat mendapatkan pelayanan sesuai standar minimum demi kemajuan transportasi laut di Indonesia. "Dengan semangat kemerdekaan RI ke 71 ini saya akan ajak jajaran saya untuk bekerja lebih baik, cerdas dan ikhlas dan menjadikan transportasi laut di Indonesia lebih baik lagi," tambah Tonny.