:
Oleh Amrln, Rabu, 10 Agustus 2016 | 08:44 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 355
Jakarta, InfoPublik - Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2016 mencapai 5,18% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,91% (yoy). Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2016 tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Arbonas Hutabarat mengatakan Bank Indonesia akan terus memonitor berbagai perkembangan baik domestik maupun eksternal, sekaligus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi.
"Dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga, perekonomian Indonesia akan dapat tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi secara berkesinambungan," kata Arbonas dalam keterangann tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (9/8).
Ditambahkannya, meningkatnya kinerja ekonomi pada triwulan II 2016 terutama didorong oleh meningkatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah.
"Konsumsi rumah tangga tumbuh meningkat, didorong oleh membaiknya daya beli masyarakat, seiring dengan terkendalinya inflasi, serta meningkatnya konsumsi menjelang perayaan Idul Fitri,"
Sementara itu, lanjutnya, meningkatnya konsumsi pemerintah sejalan dengan akselerasi belanja yang terus berlanjut hingga triwulan II 2016.
Di sisi lain, meskipun investasi secara keseluruhan masih terbatas, investasi nonbangunan sudah mulai tumbuh meningkat sebagai akibat dari meningkatnya permintaan domestik. Sementara itu investasi pemerintah terkait proyek infrastruktur masih tetap kuat.
Dari sisi eksternal, kinerja ekspor menunjukkan perbaikan, meskipun masih terkontraksi, antara lain didukung oleh ekspor beberapa komoditas yang mulai membaik.
"Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2016 akan tetap kuat, didorong oleh perbaikan konsumsi rumah tangga sejalan dengan inflasi yang tetap terjaga," tegasnya.
Menurutnya, peran pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap kuat, didorong oleh masih terjaganya stimulus fiskal khususnya implementasi proyek-proyek infrastruktur pemerintah.
Sementara itu, percepatan implementasi Paket Kebijakan Pemerintah untuk mendorong daya saing dan memperbaiki iklim investasi diharapkan dapat mendorong kinerja investasi. Di sisi lain, pelonggaran kebijakan moneter dan makropudensial yang telah ditempuh secara konsisten diharapkan dapat turut memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi.