Perkembangan Inflasi Hingga Juli 2016 Tetap Terkendali

:


Oleh Amrln, Jumat, 5 Agustus 2016 | 15:00 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 391


Jakarta, InfoPublik - Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo, mengatakan bahwa perkembangan inflasi sampai dengan Juli 2016 tetap terkendali pada level yang rendah dan stabil sebesar 1,76 persen (ytd) dan 3,21 persen (yoy) atau berada dalam rentang sasaran pemerintah sebesar 4±1 persen.

"Pencapaian tersebut tidak terlepas dari koordinasi kebijakan yang berjalan dengan cukup efektif selama ini. Di tengah pencapaian tersebut, pengendalian inflasi masih menghadapi beberapa tantangan, yang perlu ditangani," kata Agus dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (5/8).

Untuk itu, lanjut Agus, perlu dilakukan beberapa hal, yaitu pertama, usaha pengaturan pola tanam antardaerah. Kedua, kelancaran distribusi pangan perlu dijaga. Ketiga, mendorong efisiensi tata niaga komoditas pangan. Keempat, mempercepat pembangunan infrastruktur nasional. Selain itu, diperlukan juga data/informasi harga pangan yang akurat.

Menurut Agus, ada sejumlah isu penting dalam pengendalian inflasi. Pertama, mempertegas kembali komitmen daerah dalam menjaga stabilitas harga dengan mewujudkan strategi 4K (Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, Komunikasi yang efektif).

Kedua, mengintegrasikan roadmap pengendalian inflasi dengan rencana kerja Pemerintah di tingkat pusat dan daerah.

Ketiga, penguatan peran TPID provinsi dalam mengoordinasikan TPID kab/kota untuk mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional.

Keempat, meningkatkan kualitas data/informasi terkait produksi, konsumsi, pasokan, stok, harga, termasuk juga penguatan PIHPS untuk mendukung kebijakan stabilisasi harga.

Kelima, mengatur produksi/pola tanam antar daerah serta penguatan kerjasama antara daerah surplus dan daerah defisit.

Keenam, meningkatkan intensitas implementasi Program Tol Laut dengan perluasan cakupan daerah untuk mengurangi disparitas harga. Terakhir, perlu upaya untuk mendorong perubahan preferensi masyarakat terhadap pola konsumsi.