Kepala BKPM : Akan Mematangkan Skema Investasi Bagi Peserta Program Amnesti Pajak.

:


Oleh Wandi, Sabtu, 30 Juli 2016 | 23:53 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 332


Jakarta, InfoPublik - Realisasi investasi hingga paruh pertama 2016 menyentuh angka Rp 151,6 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama 2015 lalu, terjadi kenaikan 12,3 persen. Pemerintah optimistis mampu mencapai target investasi Rp 594,5 triliun tahun ini.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyatakan, pihaknya terus mematangkan skema investasi terbaik bagi peserta program amnesti pajak. Satu hal yang pasti, BKPM menyediakan tim account officer BKPM yang mendampingi investor untuk merealisasikan rencana investasinya. ’’Pelayanan peserta tax amnesty hanya terbatas pada investasi infrastruktur, sektor riil prioritas, dan investasi (di sektor riil) lainnya,’’ terang Thomas, di Jakarta, Juma'at (29/7).

Berdasar total realisasi investasi hingga akhir Juni, Rp 52,2 triliun merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Sementara itu, Rp 99,4 triliun merupakan penanaman modal asing (PMA).

Realisasi investasi PMA bertumbuh 7,9 persen daripada tahun lalu. Singapura menjadi negara asal investor terbesar Indonesia dengan nilai USD 2 miliar. Disusul Jepang (USD 1,3 miliar), Hong Kong (USD 0,6 miliar), Tiongkok (USD 0,5 miliar), dan Malaysia (USD 0,4 miliar).

Sektor yang menjadi tujuan investasi utama adalah industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik. Disusul pertambangan, industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi.

Berikutnya adalah perumahan, kawasan industri dan perkantoran, serta industri makanan. ’’Apabila seluruh sektor industri digabung, terlihat bahwa industri memberikan kontribusi USD 3,9 miliar atau 54,2 persen di antara total PMA,’’ kata Thomas.

Sebaran investasi juga mulai merata. Hal itu ditunjukkan dengan realisasi investasi di luar Jawa yang mencapai 45,9 persen di antara total investasi. Pada triwulan kedua tahun lalu, realisasi investasi di luar Jawa hanya mencapai 44,7 persen.