Menperin Minta Industri Furniture Tersebar Luas Ke Daerah

:


Oleh Wawan Budiyanto, Jumat, 29 Juli 2016 | 16:28 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 571


Jakarta, InfoPublik - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto meminta pelaku industri furniture dan kerajinan nasional untuk membangun usahanya hingga ke daerah-daerah perbatasan guna mendekati pasar ekspor dan mengurangi kesenjangan ekonomi.

"Lima tahun ke depan harus tersebar ke luar Jawa. Wilayah kita luas, jangan sampai terjadi ketimpangan di daerah perbatasan," kata Airlangga usai pengukuhan Dewan Pimpinan Pusat/ Daerah (DPP/D) Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) di Jakarta, Kamis (28/7).

Menurutnya, didukung dengan ketersediaan sumber bahan baku berupa kayu, rotan, bambu dan bahan alami lainnya, potensi pengembangan daya saing industri furnitur dan kerajinan di Indonesia ditopang oleh keragaman corak dan desain yang berciri khas lokal serta SDM kompeten.

Ia menilai, industri furnitur dan kerajinan merupakan salah satu industri prioritas karena mampu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan berdaya saing global. “Selain sebagai penghasil devisa negara juga menyerap tenaga kerja yang cukup signifikan,” ujarnya.

Perkembangan industri furnitur nasional mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir. Secara total pada tahun 2013, nilai ekspor furniture kayu dan rotan nasional mencapai USD 1,8 miliar dan meningkat menjadi USD 1,9 miliar tahun 2014. Sedangkan tahun 2015 menjadi USD 2 miliar.

“Diprediksi nilai ekspor furnitur kayu dan rotan olahan dalam lima tahun ke depan mencapai USD 5 miliar,” jelasnya. 

Menperin juga menekankan, dalam upaya mendorong pengembangan industri furnitur dan kerajinan nasional, diperlukan sinergi kebijakan untuk mewujudkan Indonesia incorporated, khususnya di seluruh mata rantai industri furnitur dan kerajinan. 

Sementara itu, Menperin memberikan apresiasi terhadap Pengukuhan DPP dan DPD HIMKI masa bakti 2016 – 2020. “Selamat atas bersatunya dua asosiasi, yakni antara Asosiasi Mebel dan Kerajinan Republik Indonesia (AMKRI) dengan Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) menjadi HIMKI,” ucapnya.

Diharapkan, dengan bersatunya dua asosiasi tersebut akan tercipta sinergi dan harmonisasi yang makin baik diantara para pemangku kepentingan dalam upaya pengembangan industri furnitur dan kerajinan nasional.