Aspek Keselamatan Seluruh Moda Alami Peningkatan

:


Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 16 Juli 2016 | 12:31 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 513


Jakarta, InfoPublik - Pengawasan aspek keselamatan pada penyelenggaraan angkutan Lebaran pada 2016 secara umum menunjukan hasil yang menggembirakan.

Berdasarkan data yang diperoleh sejauh ini, tingkat keselamatan relatif lebih baik untuk seluruh moda transportasi umum. Pencapaian tersebut memperoleh apresiasi dari semua moda.

Hasil tersebut tidak lepas dari upaya seluruh jajaran Kementerian Perhubungan yang bekerja tanpa mengenal hari libur untuk memastikan keselamatan, keamanan dan pelayanan terbaik bagi para penumpang melalui pelaksanaan uji kelaikan atau ramp check. Bahkan banyak di antara mereka yang tidak bisa berlebaran di kampung halamannya.

"Lebaran tahun ini, kami melakukan rampcheck untuk seluruh moda, jadi bukan lagi sampling, melainkan keseluruhan. Ini dimulai dari tanggal 6 Juni sampai dengan 24 Juni," jelas Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo, Sabtu (16/7).

Salah satu moda udara yang mengapresiasi pelaksanaan uji kelaikan yang dilakukan Kemenhub pada saat menjelang hingga musim mudik Lebaran 2016 mendapat apresiasi dari operator transportasi Sriwijaya Air Group.  

Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Group, Agus Soejono menyebutkan, ramp check tersebut berdampak baik pada pelaksanaan extra flight yang dilakukan oleh Sriwijaya Air dan NAM Air. Ia berharap, kedepannya, ramp check tidak hanya pada saat musim Lebaran, namun juga dilakukan saat penerbangan reguler. 

Selain itu, apresiasi juga disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Suprasetyo kepada Inspektur pesawat yang tidak mengenal lelah terus bekerja dan memeriksa keselamatan penerbangan di pesawat sampai hari ini.

"Saya sampaikan terima kasih atas upaya, fokus dan semangat para Inspektur untuk memastikan keselamatan penerbangan di musim Lebaran tahun 2016," ujar Suprasetyo.

Untuk transportasi darat, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Pudji Hartanto menjelaskan, tahun ini terjadi penurunan angka penumpang yang disebabkan karena perpindahan penumpang ke moda transportasi lain, seperti kereta api dan pesawat. 

Ia menambahkan, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya selaku Dirjen Perhubungan Darat, dirinya harus memastikan bahwa sarana transportasi umum, khususnya bus AKAP dan kapal penyeberangan, jumlahnya dapat mencukupi sehingga tidak ada pemudik yang tidak terangkut. "Yang paling penting tidak ada lagi penumpang yang terlantar karena busnya tidak ada. Itu tidak terjadi lagi tahun ini," katanya.

Pudji juga mengapresiasi kegiatan angkutan mudik gratis yang dilakukan 11 perusahaan mitra kerja Kemenhub, karena telah membantu pemerintah dalam mengangkut pemudik dengan selamat dan aman.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Prasetyo menyatakan, hingga saat ini pelayanan kereta api dapat dilaksanakan dengan baik. Terdapat beberapa keterlambatan perjalanan kereta yang terjadi, namun hal tersebut masih dalam batas toleransi. "Masih dalam toleransi yang diijinkan sesuai dengan standar pelayanan minimum," ujarnya.

Adapun untuk penanganan arus balik angkutan laut, secara umum menunjukkan hasil yang positif di mana dari data yang diperoleh sejauh ini tingkat keselamatan relatif lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Semoga di tahun-tahun mendatang kita dapat terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Indonesia dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan dan penyediaan sarana dan parasarana yang lebih baik," tambah Dirjen Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono. 

Untuk Angkutan Laut, lanjut Tonny, Kemenhub juga melakukan uji petik pada seluruh kapal penumpang. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa kapal-kapal yang beroperasi benar-benar dalam keadaan laiklaut dan dapat berlayar mengantarkan para pemudik ke tujuan masing-masing karena keselamatan pelayaran adalah mutlak dan tak ada kompromi.

"Begitu kami mendapatkan informasi adanya penumpang di suatu pelabuhan yang belum terangkut (penumpukkan penumpang), kami segera berkordinasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan kapal tambahan, misalnya dengan mengerahkan armada kapal perintis yang kita miliki," lanjut Tonny.

Dari hasil pemantauan di 52 pelabuhan, berdasarkan data Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2016, jumlah penumpang naik mulai dari pemantauan hari H-18 sampai 15 Juli 2016 atau H+8 adalah sebanyak 1.361.690 penumpang atau terjadi peningkatan sebesar 14,8 persen dibanding tahun 2015. Sedangkan jumlah penumpang turun adalah sebanyak 1.321.791 penumpang atau naik sebesar 16 persen dibanding tahun sebelumnya.

Adapun kepadatan penumpang tertinggi terjadi di Pelabuhan Batam dengan jumlah penumpang naik sebesar 177.788 orang dan penumpang turun sebanyak 145.718 orang.