:
Oleh Putri, Jumat, 15 Juli 2016 | 13:45 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 988
Jakarta, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Juni 2016 sebesar US$12,92 miliar naik 12,18 persen dibanding Mei 2016. Ekspor nonmigas Juni 2016 mencapai US$11,73 miliar atau naik 11,12 persen dibanding Mei 2016.
Kepala BPS Suryamin mengatakan total ekspor kumulatif Juni 2016 sebesar US$69,51 miliar turun 11,37 persen. Ekspor Januari-Juni 2016 US$63,01 miliar, dan juga kumulatif ekspor nonmigas mencapai US$63,01 miliar atau turun 7,92 persen. "Share terbesar lemak dan minyak hewan/nabati US$7,92 persen. Bahan bakar mineral US$6,47 persen. Peningkatan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$247,4 juta (128,73 persen)," katanya, Jumat (15/7).
Menurut sektor periode Januari-Juni 2016 dibanding periode yg sama tahun 2015 menurun diempat sektor, yaitu industri pengolahan US$53,73 miliar (77,29 persen), pertanian US$1,40 miliar (2,02 persen), tambang dan lainnya US$7,88 miliar (11,34 persen), migas US$6,50 miliar (9,35 persen).
Menurut negara tujuan ekspor Juni 2016 adalah Amerika Serikat US$7,88 miliar (12,50 persen), Jepang US$6,42 miliar (10,19 persen), dan Tiongkok US$6,08 miliar (9,65 persen). Ekspor nonmigas ke Asean US$13,72 miliar (21,78 persen) dan ke Uni Eropa (28 negara) US$7,03 miliar (11,16 persen).
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Juni 2016 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$12,73 miliar (18,31 persen), Jawa Timur sebesar US$9,92 miliar (14,28 persen), dan Kalimantan Timur sebesar US$6,61 miliar (9,51 persen).