:
Oleh Baheramsyah, Senin, 6 Juni 2016 | 09:14 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 505
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah tengah gencar untuk bisa menstabilkan harga pangan, khususnya menjelang puasa hingga lebaran nanti.
Untuk itu, Kementerian Pertanian meminta kepada pihak-pihak terkait guna melakukan Operasi Pasar (OP) secara besar-besaran hingga H+6 Lebaran. Bahkan, hingga mencapai Desember 2016.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, saat ini ada banyak pihak yang membantu pemerintah dalam melakukan operasi pasar atau pasar murah. Dalam dua minggu terakhir ini saya kunjungi beberapa perusahaan seperti Bimoli, Filma, Charoon Phokpan, dan Artha Graha.
"Kami minta operasi pasar secara besar-besaran. Saya minta OP dilakukan tidak hanya sampai H+6 Lebaran tapi sampai Desember,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau pasar murah di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Minggu (5/6).
Amran mengaku heran jika ada harga minyak goreng saat ini masih tinggi. Padahal, kata dia, stok minyak goreng mencapai 1,6 juta ton sementara kebutuhan hanya 400 ribu ton.
“Ayam, kita stoknya 2 kali lipat tapi tetap naik. Minyak goreng itu 1,6 juta ton stok Juni, kebutuhan hanya 400 ribu ton, tapi tetap naik jadi saya minta OP besar-besaran,” tegas dia.
Selain itu, harga daging sapi juga masih mahal padahal sudah ada pasokan dari beberapa sentra produksi seperti dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Melihat mahalnya harga daging sapi, pihaknya melakukan OP. Alhasil, harga daging bisa ditekan Rp 75.000 per kg.
“Yang penting kita sudah memulai, dulu banyak yang nggak percaya daging lokal bisa di bawah Rp 85.000/kg. Sekarang sudah ada daging dari NTT yang diangkut dari kapal, walaupun cuma dua kali dalam sebulan yang penting itu sudah lancar. Kemudian Bulog jual daging Rp 80.000, artinya kami menjual di angka rendah walaupun belum skala luas,” katanya.