Kemhub Inspeksi Kesiapan Sarana Dan SDM Perkeretaapian

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 5 Juni 2016 | 20:38 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 333


Jakarta, InfoPublik - Menyambut masa Angkutan Lebaran 2016, Kementerian Perhubungan melakukan inspeksi pada jalur Lintas Utara dan Lintas Selatan Jawa, guna mengecek kesiapan prasarana, sarana dan SDM perkeretaapian menjelang pelaksanaan Angkutan Lebaran 1437H/2016.

Selain itu, Inspeksi juga dilaksanakan dalam rangka memantau aspek keselamatan dan keamanan untuk perjalanan kereta api selama penyelenggaraan Angkutan Lebaran 1437H/2016. 

Sejak 1-3 Juni 2016 lalu, Direktur Jenderal Perkeretaapian didampingi para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian bersama-sama dengan Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) melaksanakan inspeksi bersama pada Lintas Utara dan Lintas Selatan Jawa. 

Kegiatan dilakukan menggunakan kereta inspeksi (KAIS) Merbabu dan Wijaya Kusuma dengan rute dan jadwal sebagai berikut:
1. Lintas Selatan Jawa (dipimpin oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian)  
Hari ke-1​: Bandung – Purwokerto
Hari ke-2​: Purwokerto – Yogyakarta - Madiun
Hari ke-3​: Madiun – Kertosono – Mojokerto – Kertosono – Kediri – Blitar – Malang – Surabaya Gubeng
2. Lintas Utara Jawa (dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian)
Hari ke-1​: Gambir – Cirebon – Semarang Tawang
Hari ke-2    : Semarang Tawang – Surabaya Pasar Turi – Jember – Banyuwangi - Jember
Hari ke-3 ​: Jember – Probolinggo – Sidoarjo – Mojokerto – Surabaya Gubeng

Dalam perjalanan inspeksi tersebut, setiap Kepala Daerah Operasi (Daop) yang dilewati menyampaikan paparan dan laporan mengenai kondisi kesiapan prasarana, dan sarana di wilayahnya. Selain itu, dilakukan juga pengarahan kepada pegawai operasional Daerah Operasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk selalu mengutamakan keselamatan dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2016.

Pada pengarahan di Daop IV Semarang, Daop VIII Surabaya dan Daop IX Jember, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Popik Montanasyah menjelaskan bahwa terdapat empat faktor yang berpotensi menimbulkan permasalahan (kecelakaan) pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun ini, yaitu : kondisi prasarana yang kurang baik, kondisi sarana yang tidak siap, pengabaian terhadap peraturan yang ada, serta kurangnya kompetensi SDM yang bertugas pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran. 

"Agar penyelenggaraan Angkutan Lebaran berjalan dengan baik, diharapkan seluruh prasarana dan sarana perkeretaapian dapat dipersiapkan sebaik-baiknya. Kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku merupakan hal yang mutlak untuk dilaksanakan, " ujarnya akhir pekan (5/6). 

Terkait adanya SDM Perkeretaapian yang kurang kompeten, Popik meminta agar segera diberikan pembekalan dan pelatihan sehingga pada saat penyelenggaraan Angkutan Lebaran nanti sudah siap bertugas.

Sementara itu, pada kesempatan inspeksi di Lintas Selatan Jawa, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Prasetyo Boeditjahjono mengatakan, penyelenggaraan Angkutan Lebaran ini merupakan tugas besar Direktorat Jenderal Perkeretaapian selaku regulator dan PT KAI (Persero) selaku operator, sehingga diharapkan seluruh petugas yang terlibat selama masa penyelenggaraan Angkutan Lebaran ini dapat mempersiapkan kondisi fisiknya dengan baik.

"Sinergi diantara regulator dan operator diharapkan dapat terwujud dengan baik demi keberhasilan Angkutan Lebaran 1437H/2016. Keselamatan dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2016 merupakan hal yang utama, sehingga zero accident dapat terwujud yang tentunya berimbas pada keberhasilan penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2016 ini," katanya.

Prasetyo menambahkan, untuk memastikan kesiapan penyelenggaraan Angkutan Lebaran dengan kereta api, sejak Juni 2016 lalu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan juga melaksanakan ram check guna memastikan kesiapan prasarana dan sarana perkeretaapian.

Adapun ram check ini dilaksanakan oleh Inspektur, Tenaga Penguji dan Auditor Keselamatan yang telah mempunyai lisensi yang diterbitkan oleh Ditjen Perkeretaapian Kemenhub.