Kebijakan KKP Diterjemahkan Dalam Tiga Pilar

:


Oleh Baheramsyah, Senin, 30 Mei 2016 | 16:11 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 680


Jakarta, InfoPublik - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan pentingnya mendorong pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan melalui berbagai kebijakan. Kebijakan KKP tersebut diterjemahkan ke dalam misi tiga pilar yakni kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengklaim hasil tiga pilar KKP tersebut sudah terlihat secara signifikan. Ini terlihat dari peningkatan hasil tangkapan nelayan tradisional dan melimpahnya ikan yang didaratkan. "Produksi di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) berbasis kapal lokal naik 99,14 persen dari 2014 ke 2015. Pertumbuhan PDB Perikanan sepanjang 2015 selalu berada di atas rata-rata pertumbuhan PDB kelompok pertanian dan PDB nasional. Bahkan mencapai angka 8,96 persen pada triwulan IV-2015," ujar Susi, saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) 2016  di Gedung Mina Bahari III, di Kantor KKP Jakarta, Senin (30/5).

Dia melanjutkan, kebijakan reformasi penganggaran yang sudah dilakukan mulai 2016 ini, KKP telah memberikan porsi 80 persen dari anggarannya untuk kepentingan stakeholders. Menurutnya ini agar perencanaan tersebut lebih efektif dan efisien dalam memberikan bantuan ke masyarakat.

Rakernis yang membahas evaluasi pemanfaatan barang dan telah diserahkan pada masyarakat dan pemerintah daerah (pemda) pada 2015 itu untuk melihat efektivitas pemanfaatannya. "Saya juga meminta agar seluruh belanja barang di 2016 yang akan diserahkan pada masyarakat dapat diawasi proses penetapan calon penerimanya," papar Susi.

"Saya meminta pemda juga bisa mendorong agar seluruh nelayan harus mendaratkan ikan hasil tangkapannya di pelabuhan perikanan Indonesia dan tidak melakukan penjualan di tengah laut," ungkapnya.

Di sektor perbankan, Susi berharap, perbankan Indonesia bisa menurunkan suku bunga pinjaman dan memberi kelonggaran pada nelayan-nelayan eks cantran di Pantai Utara Jawa (Pantura) sehingga dapat mengganti alat tangkapannya dengan yang ramah lingkungan.

"Untuk mendukung distribusi dan pemasaran hasil tangkapan nelayan, saya telah memberikan penugasan kepada PT Perikanan Indonesia (Perindo) dan PT Perikanan Nusantara (Perinus), termasuk untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor kedepannya," pungkas Susi.