:
Oleh Putri, Kamis, 21 April 2016 | 22:03 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 282
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Koperasi UKM akan terus menggenjot percepatan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan memastikan tahun ini tembus Rp100 triliun.
Menteri Koperasi UKM AAGN Puspayoga mengatakan upaya ini merupakan salah satu cara dalam membangkitkan ekonomi masyarakat. Rata-rata penyaluran KUR per bulan di atas Rp9 triliun.
"Tingginya penyaluran KUR per bulan membuat jatah KUR di beberapa bank penyalur KUR cepat habis. Kami sudah mengajukan tambahan plafon Rp7 triliun ke Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) yang diketuai Menko Perekonomian," katanya Rabu (20/4).
Puspayoga mengatakan bahwa ia optimis plafon tambahan KUR ini akan dikabulkan. Pemerintah pusat memiliki keinginan dan komitmen kuat bagi pengembangan UMKM sehingga target Rp100 triliun sampai Rp120 triliun untuk KUR bisa tersalurkan hingga akhir 2016.
Ia juga menegaskan saat ini koperasi dan UKM tidak bisa dipandang lagi sebelah mata oleh perbankan. Karena terbukti telah memberikan kontribusi yang tidak sedikit terhadap laba bank.
"Misalkan laba BRI mencapai Rp25 triliun pada 2015, Rp16 triliun disumbang oleh UMKM," katanya mencontohkan.
Pemerintah juga telah memutuskan untuk menambah jumlah penyalur KUR, bank swasta serta lembaga keuangan bukan bank (LKNB). Ada 19 bank yang akan menyalurkan KUR ditahun 2016 dan nantinya akan mengalokasikan dana KUR sebesar Rp103,246 triliun tahun ini.
Dari ke 19 bank, diantaranya tujuh Bank Pembangunan Daerah (BPD) yaitu BPD Kalimantan Barat, BPD Nusa Tenggara Timur, BPD Yogjakarta, BPD Sulawesi Selatan, BPD Sulawesi Barat, BPD Jawa Tengah, dan BPD Sumatera Utara.
Bank pemerintah yakni BRI, Bank Mandiri dan BNI, selebihnya bank swasta yang memiliki persyaratan dan kriteria untuk menyalurkan KUR.