Deflasi 0,09 Persen Pada Februari 2016

:


Oleh Putri, Selasa, 1 Maret 2016 | 15:47 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 392


Jakarta, InfoPublik - Badan Pusat Statistik mencatat Februari 2016 mengalami deflasi sebesar 0,09 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 123,51. Dari 82 kota, ada 52 kota alami deflasi dan 30 kota lainnya alami inflasi.

Ketua BPS Suryamin mengatakan deflasi tertinggi terjadi di Merauke 2,95 persen dan terendah terjadi di Sibolga, Bogor, Sumenep dan Makassar yang masing-masing sebesar 0,02 persen.

Inflasi tertinggi di Tanjung Pandan 1,02 persen dan terendah Banda Aceh 0,02 persen.

"Deflasi terjadi karena adanya penurunan beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan 0,58 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,45 persen, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,15 persen," kata Suryamin di kantor BPS, Selasa (1/3).

Selain itu, untuk kelompok pengeluaran inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,63 persen. Kelompok lainnya adalah kelompok sandang 0,64 persen, kelompok kesehatan 0,26 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,06 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Februari 2016 adalah tarif listrik, bawang merah, daging ayam ras, bensin, telur ayam ras, cabai rawit. Sementara yang mengalami kenaikan harga antara lain rokok kretek filter, emas perhiasan, beras, ikan segar, rokok kretek.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2016 sebesar 0,42 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 4,42 persen.

Komponen inti pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Februari) 2016 sebesar 0,60 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 3,59 persen.