Tingkatkan Penyaluran KUR, BNI Gandeng BPR

:


Oleh Amrln, Selasa, 1 Maret 2016 | 07:54 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 205


Jakarta, InfoPublik - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan pola Linkage dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia atau Perbarindo.

KUR tersebut akan diteruspinjamkan kepada end user atau pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang memenuhi persyaratan KUR.

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilaksanakan di Jakarta, Senin (29/2) oleh Direktur Bisnis Ritel BNI Sutanto dengan Ketua Umum DPP Perbarindo Joko Suyanto.

Hadir pada kesempatan tersebut Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan IV Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiana, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro & Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian RI Bobby Hamzar Rafinus.

Heru Kristiana menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas langkah strategis yang telah dimulai oleh BNI dengan Perbarindo.

"OJK mengharapkan langkah tersebut dapat ditiru oleh bank-bank penyalur KUR lainnya sebagai bentuk sinergi antar bank penyalur KUR dengan lembaga linkage dalam penyaluran KUR kepada UMKM," kata Heru di Jakarta, Senin (29/2).

Direktur Bisnis Ritel BNI Sutanto menambahkan bahwa penandatanganan MoU ini makin mempertegas komitmen BNI untuk menjadikan BPR sebagai mitra strategis dalam penyaluran kredit kepada UMKM.

"Penyaluran KUR melalui lembaga linkage merupakan salah satu strategi BNI untuk mempercepat penyaluran KUR pada UMKM khususnya penyaluran KUR Mikro," katanya.

Sutanto mengungkapkan, BNI selama ini telah mendukung sektor UMKM, hingga 31 Desember 2015, BNI telah menyalurkan pembiayaan ke UMKM sebesar Rp42,2 triliun. Kredit ini sebagian besar disalurkan untuk mitra BNI baik melalui penyaluran langsung ke pelaku UMKM maupun melalui kerjasama strategis dengan lembaga keuangan bank dan non bank.

"Khusus kerjasama pola linkage dengan lembaga keuangan, telah tersalurkan dengan baki debet sebesar Rp3,2 triliun per 31 Desember 2015, dan porsi penyaluran kepada lembaga keuangan BPR mendominasi dengan share sebesar 52 persen," pungkasnya.