:
Oleh Amrln, Senin, 29 Februari 2016 | 11:02 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 196
Jakarta, InfoPublik - Neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2016 mencatat surplus 0,05 miliar dolar AS setelah pada Desember 2015 mengalami defisit 0,16 miliar dolar AS.
Direktur Eksekutif Departemen KomunikasiBank Indonesia (BI) Tirta Segara mengatakan perbaikan neraca perdagangan tersebut didukung oleh turunnya defisit neraca perdagangan migas. Sementara itu, neraca perdagangan nonmigas masih mencatat surplus. "Neraca perdagangan nonmigas Januari 2016 mencatat surplus sebesar 0,16 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus Desember 2015 sebesar 0,34 miliar dolar AS," kata Tirta di Jakarta, Minggu (28/2).
Ditambahkannya, penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas (11,52%, mtm) yang lebih dalam dibanding penurunan impor nonmigas (10,22,% mtm).
Penurunan ekspor nonmigas utamanya terjadi pada ekspor lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, pakaian jadi bukan rajutan, bijih, kerak, dan abu logam, dan timah.
Sementara itu, penurunan impor mesin dan peralatan mekanik, mesin dan peralatan listrik, besi dan baja, bahan kimia organik, dan perhiasan/permata menjadi penyebab utama turunnya impor nonmigas Januari 2016.
Menurutnya, defisit neraca perdagangan migas turun dari 0,50 miliar dolar AS menjadi 0,11 miliar dolar AS di Januari 2016. Perbaikan neraca perdagangan migas tersebut dipengaruhi oleh penurunan impor migas sebesar 32,10% (mtm) yang melampaui penurunan ekspor migas sebesar 14,81% (mtm).
"Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan kinerja neraca perdagangan tetap positif mendukung kinerja transaksi berjalan. Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan," pungkasnya.