Menperin Gandeng Gubernur Lampung Pacu Pembangungan Industri

:


Oleh Tri Antoro, Rabu, 24 Februari 2016 | 10:25 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 196


Jakarta, InfoPublik - Menteri Perindustrian Saleh Husin siap mendorong pengembangan industri dan pembangunan infrastruktur demi mengoptimalkan potensi industri di tingkat daerah.

“Presiden Jokowi memberi perhatian besar pada infrastruktur daerah termasuk untuk jalan tol Trans Sumatra di Lampung. Diharapkan, pengembangan industri dipadukan, salah satunya dengan keberadaan ruas jalan tol ini,” kata Saleh Husin pada saat menerima Gubernur Lampung di Jakarta, Selasa (23/2).

Menurut Husin, posisi Lampung sendiri diakui sangat strategis karena provinsi ini merupakan gerbang Sumatera dari arah Jawa. Begitu pula sebaliknya, Lampung menjadi muara lalu lintas logistik dan penumpang Sumatera sebelum memasuki Pulau Jawa.

Menanggapi hal itu, Gubernur Lampung Ridho Ficardo mengungkapkan, selain tol, infrastruktur lainnya juga dipacu seperti peningkatan status bandara Radin Inten menjadi bandara internasional pada tahun depan dan direncanakan tambahan bandara di pesisir barat untuk mendorong industri pariwisata.

“Posisi infrastruktur di Lampung juga menguntungkan bagi pengembangan ke depan. Misalnya, bandara Radin Inten hanya berjarak 3 kilometer dari jalan tol. Ini akan kami integrasikan,” ujar Gubernur.

Lampung juga menggenjot industri kecil dan menengah melalui bimbingan teknis SDM, bantuan dan hibah peralatan produksi, standardisasi produksi serta promosi. Gubernur merinci pengembangan IKM menyasar produk batik, tenun ikat, furnitur, keripik pisang, kakao, ubi kayu dan kopi bubuk Lampung.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kemenperin Imam Haryono mengatakan, saat ini momentum yang tepat bagi Lampung untuk mengembangkan industri. 

“Guna memaksimalkan potensi dan momentum pembangunan infrastruktur, maka pemerintah daerah dan pemangku kepentingan di Lampung perlu fokus pada dua hal yaitu perencanaan dan penataan wilayah serta manajemen pengelolaan,” ujar Imam.