Kemenhub Bangun Enam Kapal Latih Taruna 1200 GT

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 19 Februari 2016 | 22:12 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 544


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan membangun enam unit kapal latih taruna 1200 GT (Gross Tonage) guna mendukung kegiatan dan meningkatkan kemampuan latih para taruna sekolah ilmu pelayaran atau para calon pelaut Indonesia.

Kapal latih ini dibangun dari bahan baja dengan las penuh, dua buah baling-baling, dan digerakan oleh dua buah mesin diesel. Ukuran utama panjang kapal keseluruhan sepanjang 63 meter dengan panjang garis tegak 59 meter, lebar 12 meter, tinggi 4 meter, dan syarat kedalaman air 2,8 meter.

Kapal tersebut memiliki 115 ton tangki bahan bakar dan 175 ton tangki air tawar. Kapal memiliki kecepatan minimal 12 knot dengan daya maksimal 2x1000hp. Kapasitas kapal mampu menampung 21 orang ABK, 2 penumpang VVIP, 10 orang instruktur, 100 orang cadet/taruna, dan 100 org penumpang. 

"Peletakan lunas kapal (keel laying) pembangunan keenam kapal tersebut telah dilakukan di galangan kapal PT Steadfast Marine Pontianak, Rabu (17/2), dan kontrak  pembangunan keenam kapal latih taruna tersebut telah ditandatangi pada 7 Desember 2015 dan direncanakan selesai bertahap selama dua tahun melalui pembiayaan APBN secara multiyears," jelas Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, JA Barata.

Selain itu, menurut Barata, keenam kapal latih tersebut juga turut mendukung program tol laut dengan beroperasi melayani rute-rute penyeberangan perintis untuk warga masyarakat sekitar kampus yang bersangkutan.

Kapal-kapal tersebut akan ditempatkan di enam sekolah pelayaran Kemenhub, yakni BP2IP Malahayati Aceh, STIP Jakarta, Poltekpel Surabaya, PIP Makassar, BP2IP Minahasa Selatan, dan BP2IP Sorong Papua Barat.

Dengan adanya kapal latih tersebut diharapkan para calon pelaut Indonesia nantinya tidak sekedar dilatih materi teknis pelayaran, tetapi juga mampu melayani masyarakat.

Pembangunan enam kapal latih tersebut juga turut memberikan kesempatan sekolah  sekolah swasta bidang kemaritiman untuk dapat menggunakan kapal latih tersebut termasuk fasilitas praktik didalamnya. Keberadaan kapal latih ini direncanakan mampu berlayar pada akhir tahun 2017.