Musin Paceklik, Stok Beras di Beberapa Pasar Induk Melimpah

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 16 Februari 2016 | 16:55 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 476


Jakarta, InfoPublik - Masih berlangsungnya musim paceklik di Februari 2016 ini tidak membuat stok dan pasokan beras di pasar berkurang. Di beberapa pasar induk atau pasar besar, stok bahan pangan masih tersedia.

Gangguan iklim El Nino memang sedikit mempengaruhi pasar terlihat adanya kenaikan harga beras pada periode Desember 2015 hingga Januari 2016. Namun pada Februari 2016 harga kembali turun. Harga beras pada minggu pertama Februari Rp 13.344 per kg dan di minggu kedua telah turun menjadi Rp 10.000 per kg.

Ayong, pedagang beras di Pasar Induk Cipinang (PIBC) menuturkan bila pasokan beras yang masuk ke PIBC di bulan Februari ini lebih banyak dibanding yang masuk di bulan Januari kemarin. Menurutnya, di bulan Februari ini dapat dengan mudah menyetok beras sebanyak 20 ton per hari. Sedang di bulan Januari hanya mampu menyetok beras sebanyak 15 ton per hari.

“Di bulan Februari ini stok beras aman. Mau beli beras berapa pun ada. Tidak ada pengaruh paceklik” tutur Ayong di Pasar Induk Cipinang Jakarta, Selasa (16/2).

Ayong menjelaskanmelimpahnya stok beras di Februari ini disebabkan karena adanya pasokan beras hasil panen petani yang saat ini sedang berlangsung, sehingga stok beras saat ini stabil dan melimpah. Padahal musim paceklik di bulan Februari tahun 2015 lalu, terjadi kenaikan harga sekitar Rp 800 per kg.

Hal senada disampaikan pedagang beras lainnya yaitu Ali. Menurutnya, Februari pasokan beras yang masuk ke Pasar Induk Cipinang melimpah. Sehingga menurutnya dapat menyetok beras 20 hingga 30 ton per hari tanpa mengalami kesulitan. Banhkan jumlah beras yang keluar pulau Jawa seperti ke Bangka dan Batam mencapai ratusan ribu ton per hari.

“Sedang di bulan Jaunuari 2016 kemarin pasokan beras yang masuk sedikit butuh waktu lama. Kita hanya dapat menyetok beras 15 ton per hari itu pun butuh waktu cukup lama”, katanya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kedua pedagang tersebut, diperoleh harga beras di PICB saat ini yakni berkisar Rp 7.500 hingga Rp 13.000 per kg. Harga ini menurun dibanding dari harga sebelumnya yang mencapai Rp 10.000 per kg ke atas.

Adapun pasokan beras yang masuk ke Pasar Induk Cipinang saat ini yakni dari Solo, Indramayu, Karawang, Cianjur dan Bandung.

Pengajar dan peneliti Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (FEB UI), Rizal E Halim menilai bahwa anomali melimpahnya stok beras di bulan Februari selain sudah disebabkan sudah mulai panen dibeberapa daerah, namun disebabkan juga karena adanya perilaku nakal dari pelaku usaha atau pedagang yang tidak sehatdi sektor perberasan.

Perilaku nakal tersebut menurut Rizal yakni pedagang beras banyak menyimpan berasnya di gudang dalam jangka waktu berbulan-bulan. Namun, mengetahui akan mulai panen di bulan Februari serta menghindari kerugian yang lebih besar, pedagang mulai melepas berasnya ke pasar.

“Ini perilaku yang tidak benar, sebab tiba-tiba harga naik dan tiba-tiba drop. Itu kan patut diduga akibat prilaku nakal dari pengusaha atau pebisnis . “Pemerintah perlu menindak tegas pengusaha yang nakal”, tegas Rizal.

Untuk diketahui, stok beras di pasar Induk Cipinang pada 9 Februari 2016 sebanyak 52.383 ton, naik dua kali lipat dibanding periode yang sama di tahun 2015 yang hanya 29.458 ton. Demikian juga stok beras di enam pasar sentra beras lainnya seperti Pasar tanah Tinggi, Pasar Tangerang, Pasar Johar karawang, Caringin Bandung, Dargo Semarang, Beringharjo Yogyakarta dan pasar Lamongan Surabaya.