:
Oleh R.M. Goenawan, Sabtu, 30 Januari 2016 | 19:22 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 279
Jakarta, InfoPublik - Penurunan harga minyak dunia yang terjadi selama 19 bulan terakhir telah berdampak pada penurunan kinerja perusahaan migas di seluruh dunia.
Perusahaan migas melakukan kebijakan efisiensi mulai dari penurunan kuota produksi hingga pengurangan tenaga kerja. Penurunan harga minyak ini seharusnya juga dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, penurunan harga minyak ini seharusnya juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana investasi oleh perusahaan migas. "Kami tidak ingin bicara survive saja, tapi juga berkembang. Sebenarnya saat harga minyak rendah ini juga peluang kita untuk berinvestasi. Jadi tantangan buat Pertamina, pertama adalah survive dan yang kedua tetap menangkap peluang harga minyak rendah ini untuk investasi," ujar DwiSoetjipto di Jakarta, Sabtu (30/1).
Menurut Dwi , pemerintah harus dapat memanfaatkan dampak dari penurunan harga minyak dunia. Pasalnya, penurunan harga minyak dunia ini akan berdampak pada penurunan harga komoditas lainnya. Sehingga saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan investasi, baik pada pembangunan infrastruktur migas maupun pembangunan sektor non migas. "Karena pada saat harga minyak seperti ini, seluruh harga itu semuanya menjadi lebih murah,"pungkasnya.