:
Oleh Untung S, Senin, 25 Januari 2016 | 16:31 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 412
Jakarta, InfoPublik- Kementerian Pariwisata menjadikan momentum Gerhana Matahari Total (GMT) 2016, yang akan berlangsung serentak di sejumlah wilayah Indonesia pada Rabu, 9 Maret 2016, untuk mendongkrak sektor pariwisata.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, dalam jumpa pers bersama para gubernur dan bupati dari berbagai wilayah yang akan dilintasi GMT 2016 di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta, Minggu (24/1), mengatakan pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota (Pemprov/Pemkab/Pemkot), yang wilayahnya akan dilintasi GMT 2016, telah mempersiapkan diri dengan sejumlah kegiatan menarik. "Agar wilayahnya banyak dikunjungi wisatawan," kata Menpar.
Menurutnya, fenomena alam yang langka tersebut harus dijadikan momen menarik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia serta menggerakkan perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) di dalam negeri yang tahun ini ditargetkan 12 juta wisman dan 260 juta perjalanan wisnus.
Peristiwa ini banyak diminati oleh kalangan astronom dan peneliti, komunitas astronomi, fotografer, maupun wisman dan wisnus termasuk masyarakat setempat, sebagai perbandingan (benchmarking) ketika terjadi GMT 2012 di Queensland, Australia berhasil menarik sebanyak 60 ribu pengunjung termasuk 1.200 peneliti dari Jepang yang datang dengan mencater pesawat. "Peristiwa tersebut mempunyai nilai promosi yang tinggi, karena disaksikan sekitar 20 juta orang lewat NASA live broadcast,” kata Menpar.
GMT dengan durasi sekitar 2-3 menit tersebut akan melintasi 12 provinsi di Indonesia yakni; Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara serta sejumlah kota besar seperti; Palembang, Tanjung Pandang, Palangkaraya.
Event GMT 2016 juga dipromosikan di berbagai media cetak dan elektronik internasional, online media, mailing list, astronomer online forum, Yahoo Group, sosial media dalam rangka eclipse awareness campaign.
Bekerjasama dengan pelaku usaha pariwisata juga dipersiapkan paket tour, diantaranya eclipse regatta. “Untuk eclipse regatta sudah ada 4 cruise yang mendaftarkan diri melintasi Indonesia saat berlangsung GMT yakni; Orion Cruise (milik National Geographic), Caladonian Cruise, Coral Princess Cruise, dan Peter Deilmaaan Cruise, sedangkan PT Pelni merencanakan 3 kapal besar sebagai hotel terapung di Bangka, Belitung, Palu, dan Ternate,” kata Arief Yahya.
GMT 2016 memiliki keistimewaan tersendiri bagi Indonesia karena di tahun tersebut jalur totalitas gerhana matahari akan melewati Indonesia, dan Indonesia merupakan satu-satunya negara yang dapat mengamati fenomena GMT dari daratan. Peristiwa GMT 2016 akan menjadi daya tarik pariwisata atau special interest bagi para historical, education, astromical research, photography, dan traveling dan diharapkan akan menggerakan mereka untuk mengunjungi daerah destinasi wisata yang akan dilalui gerhana matahari total tersebut.
Dari 12 provinsi yang akan dilintasi GMT 2016 masing-masing telah mempersiapkan event menarik. Seperti Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mempersiapkan event seperti; glowing night run, ritual komunitas supranatural, performance budaya, festival lomba foto internasional, pertunjukan barongsai sepanjang 30 meter, pelepasan lampion, dan tour edukasi untuk anak sekolah bekerjasama dengan LAPAN.
Pariwisata tahun ini mentargetkan kunjungan 12 juta wisatawan mancanegara (wisman) dengan perolehan devisa sebesar Rp 172 triliun serta mendorong pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) berwisata di dalam negeri sebanyak 260 juta perjalanan dengan uang yang dibelanjakan sebesar Rp 223,6 triliun. Sektor pariwisata diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 5% serta menciptakan lapangan kerja sebanyak 11,7 juta tenaga kerja.