:
Oleh R.M. Goenawan, Minggu, 24 Januari 2016 | 11:15 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 360
Jakarta, InfoPublik - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat empat provinsi di Kalimantan masuk 10 besar lokasi investasi asing sepanjang 2015.
“Pemerintah akan terus memprioritaskan investasi-investasi di luar Pulau Jawa untuk mendorong pemerataan pembangunan. Empat provinsi di Kalimantan masuk 10 besar lokasi investasi. Ini tentu positif untuk mendorong pertumbuhan pembangunan di luar Jawa," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani, Sabtu (23/1).
Franky merinci, empat provinsi tersebut adalah Kalimantan Timur yang menduduki peringkat ke lima dengan nilai investasi 1,3 miliar dolar AS, Kalimantan Barat yang menduduki peringkat ke enam dengan nilai 1,2 miliar dolar AS, kemudian Kalimantan Selatan di peringkat ke sembilan dengan nilai investasi 961 juta dolar AS dan Kalimantan Tengah di peringkat ke 10 dengan nilai 933 juta dolar AS.
"Selain provinsi di Kalimantan, dua provinsi lain yang masuk 10 besar adalah Sumatera Barat dan Sulawesi Tengah di peringkat ke tujuh dan ke delapan," katanya.
Dari sisi sektor kontributor utama investasi yang masuk di empat provinsi di Kalimantan adalah sektor pertambangan, tanaman pangan dan perkebunan, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik dan perumahan, kawasan industri dan perkantoran.
Franky menambahkan, ke depan pemerintah-pemerintah provinsi di luar Pulau Jawa harus melakukan terobosan-terobosan untuk menggungguli provinsi-provinsi di Jawa yang sudah memiliki berbagai kelebihan.
"Ini sesuai dengan sambutan yang disampaikan oleh Presiden dalam acara di Wonogiri pada Jumat (22/1), setiap daerah bersaing, antarnegara bersaing," ujarnya.
Persaingan antar daerah untuk menarik minat investasi dinilai cukup positif untuk memacu bergeraknya perekonomian di masing-masing daerah. "DKI Jakarta sudah melakukan pelayanan online untuk IMB dan SIUP-nya. Ini akan semakin mempermudah bagi investor baik asing maupun domestik untuk memulai melakukan aktivitas usahanya," jelasnya.
Proporsi investasi di luar Jawa tahun 2015 mencapai 45,6 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi tahun sebelumnya sebesar 43 persen. Pada 2016 ini, BKPM menargetkan proporsi realisasi investasi luar Jawa mencapai 49 persen.
Menurut Franky, hal ini merupakan salah satu keberhasilan visi pemerintah untuk melakukan pemerataan pembangunan atau orientasi pembangunan yang Indonesia sentris.
"Kenaikan proporsi realisasi investasi di luar Jawa merupakan salah satu indikator pemerataan yang mulai terjadi. Ini akan terus didorong sehingga proporsi investasi di luar Pulau Jawa akan terus meningkat," ujarnya.
Realisasi investasi sepanjang 2015 mencapai Rp545,4 triliun, naik 17,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai tersebut terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp179,5 triliun atau naik 15 persen dari capaian tahun sebelumnya dan Penanaman Modal Asing (PMA) yang juga meningkat 19,2 persen sebesar Rp365,9 triliun. Capaian tersebut melampaui target realisasi investasi 2015 yang dipatok Rp519,5 triliun.