:
Oleh Amrln, Senin, 18 Januari 2016 | 15:22 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 305
"Perkiraan kami, BI masih akan menurunkan BI Rate dua sampai tiga kali lagi yang masing-masing 25 basis poin," kata Kepala Ekonom BNI, Ryan Kiryanto dalam acara Media Gathering di Jakarta, Sabtu (16/1).
Menurut Ryan, keputusan menurunkan BI Rate merupakan respons bank sentral untuk mendukung percepatan pertumbuhan sektor infrastruktur. "Tahun in driver-nya ruang penyesuaian suku bunga. BI terbuka, namun tetap menjaga prinsip kehati-hatian," tuturnya.
Secara umum, kata dia, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, maka BI Rate yang saat ini berada di level 7,25 persen harus diturunkan secara bertahap. "Secara moderat, proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016 sebesar 5,3 persen," tegasnya.
Namun demikian, jelas Ryan, upaya bank sentral mendukung sektor fiskal mesti dibarengi dengan peningkatan intensitas mengawal stabilitas rupiah serta memperbaiki supply dan demand valuta asing.
"Setelah isu kenaikan Fed fund rate memiliki kepastian, saat ini sentimen negatif bagi ekonomi domestik bersumber dari dinamika ekonomi China yang dalam tren perlambatan dan penurunan harga komoditas global," pungkasnya.