Ekonom: Penurunan BI Rate Masih Akan Berlangsung

:


Oleh Amrln, Senin, 18 Januari 2016 | 15:06 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 229


Jakarta, InfoPublik - Bank Indonesia diperkirakan akan menurunkan BI rate hingga dua sampai tiga kali masing-masing sebesar 25 bps. Upaya ini dilakukan sebagai respons dalam mendukung pertumbuhan sektor infrastruktur.

Ekonom PT BNI Tbk Ryan Kiryanto menuturkan, BI telah berani memangkas BI rate di awal tahun ini. BI telah memangkas suku bunga acuan hingga 25 bps.

"BI rate memang harus diturunkan untuk mendukung pertumbuhan," kata Ryan di Jakarta, Kamis (14/1).

Ditambahkannya, penurunan BI Rate akan membuat pertumbuhan ekonomi optimis dan jauh lebih baik dari tahun lalu. Sebab stabilitas ekonomi akan terjaga dengan baik.

"Optimis tahun ini jauh lebih baik. Drivernya, ruang penyesuaian suku bunga BI terbuka namun tetap menjaga kehati-hatian," ujarnya.

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung pada 13-14 Januari 2016 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 7,25 persen, dengan suku bunga Deposit Facility 5,25 persen dan Lending Facility pada level 7,75 persen.

Keputusan ini sejalan dengan pernyataan Bank Indonesia sebelumnya bahwa ruang pelonggaran kebijakan moneter semakin terbuka dengan terjaganya stabilitas makroekonomi, serta mempertimbangkan pula dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global pascakenaikan Fed-Fund Rate (FFR).

Penurunan BI Rate secara terukur diharapkan dapat memperkuat pelonggaran kebijakan makroprudensial dan penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) yang telah dilakukan sebelumnya. Pelonggaran lebih lanjut akan dilakukan setelah asesmen menyeluruh terhadap perekonomian domestik dan global dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Bank Indonesia juga akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dalam pengendalian inflasi, penguatan stimulus pertumbuhan, dan reformasi struktural, sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.