:
Oleh Putri, Rabu, 6 Januari 2016 | 11:44 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 312
Jakarta, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin pada September 2015 mencapai 28,51 juta orang atau 11,31 persen atau terjadi penurunan 80 ribu orang miskin dibandingkan Maret 2015 sebesar 11,22 persen.
Kepala BPS Suryamin mengatakan bila dibandingkan dengan September 2014 mengalami kenaikan sebesar 0,78 juta orang. Berdasarkan daerah tempat tinggal, terjadi penurunan di perkotaan maupun pedesaan. "Jumlah penduduk miskin di perkotaan mengalami penurunan sebesar 0,03 juta orang dari 10,65 juta orang pada Maret 2015 menjadi 10,62 juta orang pada September 2015," jelasnya, Selasa (5/1).
Lanjut Suryamin, sementara untuk di pedesaan juga mengalami penurunan sebanyak 0,05 juta orang dari 17,94 juta orang pada Maret 2015 menjadi 17,89 juta orang pada September 2015.
Jumlah penduduk miskin paling banyak mendominasi adalah di Pulau Jawa sebesar 15,31 juta jiwa. Sementara sisanya tersebar di Sumatera sebesar 6,31 juta jiwa, Bali dan Nusa Tenggara 2,18 juta jiwa, Sulawesi 2,19 juta jiwa, Maluku 1,53 jiwa, dan Kalimantan 0,99 juta jiwa.
BPS menggunakan garis kemiskinan sebesar Rp344.809 perkapita per bulan per Septembar 2015 untuk menghitung penduduk miskin. Garis kemiskinan itu meningkat 4,24 persen dari Rp330.776 per kapita perbulan per Maret 2015. "Setelah harga BBM naik tentu ada upaya bantuan sosial untuk kesehatan dan pendidikan serta bantuan beras miskin, sehingga angka kemiskinan selama Maret hingga September menurun," katanya.