:
Oleh MC PROV NUSA TENGGARA BARAT, Minggu, 3 Mei 2020 | 10:39 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K
Mataram, InfoPublik - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam hal menangani bencana. Hal itu terlihat bagaimana NTB segera bangkit dari bencana gempa bumi tahun 2018 lalu. Sehingga recovery pasca gempa selesai lebih cepat dari waktu yang ditentukan.Dengan modal itulah, NTB akan menjadi daerah yang lebih cepat menangani penyebaran wabah corona.
“Bukan saja cepat dalam penanganan aspek kesehatan tapi juga penanganan kebutuhan sosial dan pemulihan ekonomi masyarakat,” ungkap Doni Monardo saat memipin rapat percepatan penanganan Covid-19 melalui video conference bersama 12 gubernur se-Indonesia, yang juga dihadiri Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Sabtu (02/05/2020).
Menurutnya, kekuatan NTB terletak pada kekompakan pemerintah dengan masyarakat begitu besar. Sehingga menghadapi situasi di tengah pandemi Covid-19 akan lebih cepat jika dilakukan dengan kekuatan bersama.
“Semoga kekompakan di daerah NTB bisa terus dijaga dan mudah-mudahan berjalan terus untuk mempercepat penanganan penyebaran Covid-19,” ungkap Doni Monardo yang ketua gugus tugas pusat.
Selain itu, ia juga mengajak serta mendorong seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan, seniman dan pemuda serta kelompok masyarakat lain untuk memberi edukasi secara masif kepada masyarakat, dengan lebih banyak informasi yang dapat membangun optimisme. Mengajak masyarakat agar bersama melawan Covid-19 dengan tindakan yang sederhana yaitu tetap mematuhi segala himbauan pemerintah.
Dikatakannya, menyakinkan masyarakat supaya patuh terhadap himbauan pemerintah menjadi faktor paling penting untuk memutus mata rantai wabah tersebut. Masalah Covid-19 hanya bisa dicegah dengan sikap kepatuhan dan disiplin dari masyarakat itu sendiri.
“Kalau kita disiplin terhadap himbauan, maka kita dapat meminimalisir jatuhnya korban yang banyak. Sebaliknya, jika kita mengabaikan maka tidak menutup kemungkinan korban akan terus bertambah,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah mengatakan, menindaklanjuti perintah Presiden Jokowi, Pemerintah NTB sudah membagi dua kegiatan dalam mempercepat penanganan pencegahan penyebaran Covid-19. Pertama, kegiatan yang berkaitan dengan persoalan bagaimana mengatasi pandemi Virus Corona dengan teknis kesehatan. Kedua, bagaimana mengatisipasi dampak sosial ekonomi.
“Karena dampak sosial ekonomi saat ini, benar-benar dirasakan oleh masyarakat. karena itu, pemprov sudah menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat dengan program JPS gemilang,” jelas gubernur yang akrab disapa Dr.Zul.
Disampaikan, kata Dr. Zul, Pemkab NTB memberi bantuan kepada masyarakat tidak dalam bentuk dana tunai, tapi dalam bentuk produk-produk lokal
“Alhamdullah, sangat membantu sehingga geliat UKM-UKM semakin meningkat. Kami ingin membangun UKM-UKM di daerah kita sendiri,” kata gubernur.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menjelaskan, perkembangan Covid-19 di NTB dipengaruhi oleh beberapa klaster. Di antaranya, kalster Jakarta, Bogor, Gowa dan lain-lain. Namun penambahan kasus Covid-19 di NTB didominasi oleh klaster Gowa.
Menurutnya, 70 persen kasus tidak menunjukan gejala, dan 30 persen menunjukan gejala.
“Kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sangat baik. Sehingga kita dapat mencegah penyebaran yang lebih lanjut dan dapat diminimalisir dengan baik. Karena yang kita takutkan adalah transmisi lokal. Tapi segala SOP protokol Covid-19 sudah dilakukan di NTB,” jelas Wagub di hadapan kepala BNPB. (man@kominfo)