Kasus COVID-19 Meningkat, Menkes: Masih Relatif Aman

: Menkes Budi Gunadi Sadikin mengataha hasil genome sequnce di Indonesia terhadap varian JN.1, satu persen pada November 2023, 19 persen diminggu ketiga November 2023, dan 43 persen diawal Desember 2023.


Oleh Putri, Sabtu, 23 Desember 2023 | 06:07 WIB - Redaktur: Untung S - 724


Jakarta, InfoPublik - Adanya peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia dan saat ini mencapai 2.800 kasus per minggu dengan status masih dibawah level 1 yang ditetapkan World Health Organization (WHO) yaitu 56 ribu kasus perminggu.

"Masih relatif aman namun memang ada kenaikan yang cukup besar dalam beberapa minggu kebelakang dan harus wajib diwaspadai," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada Jumat (22/12/2023).

Karena datangnya dari luar negeri dan banyak yang kasus kejadian varian JN.1. Menkes Budi menjelaskan pada genome sequence apabila dominiasi satu varian lebih dari 90 persen, biasanya jumlah kasusnya akan menurun.

Hasil genome sequnce di Indonesia terhadap varian JN.1, satu persen pada November 2023, 19 persen diminggu ketiga November 2023, dan 43 persen di awal Desember 2023.

Menkes Budi mengatakan ini akan naik terus naik hingga 80-90 persen dan puncak kasus COVID-19 varian JN.1 akan terjadi di Januari 2024. Jadi total 2800 kasus perminggu masih jauh dibawah level 1 WHO yang 56 ribu per minggu dengan total populasi Indonesia.

Bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan, Menkes Budi menyampaikan masih tersedianya vaksin COVID-19 di layanan kesehatan dan bisa dilakukan vaksin tambahan untuk mengurangi keparahan apabila terkena COVID-19 nantinya.

"Saat ini masih dalam kondisi yang tidak terlalu dikhawatirkan. Bagi yang akan mudik atau melakukan perjalanan dengan kendaraan umum tidak ada salahnya menggunakan masker selama perjalanan," kata Menkes Budi.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Jumat, 26 April 2024 | 08:07 WIB
Menko PMK Minta Sumbar Rancang Pencegahan Resiko Bencana
  • Oleh Putri
  • Kamis, 25 April 2024 | 20:54 WIB
Peran Penting Pusat Kesehatan TNI Hadapi Ancaman Non-Militer