:
Oleh MC PROV NUSA TENGGARA BARAT, Selasa, 10 Maret 2020 | 22:51 WIB - Redaktur: Tobari - 669
Mataram, InfoPublik - Menyikapi isu virus corona yang dibawa oleh kapal pesiar yang bersandar di NTB, Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., meminta media bijak menyuguhkan informasi terkait isu tersebut.
Wagub NTB yang akrab disapa Ummi Rohmi menegaskan bahwa bentuk kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona bukan berarti harus memproteksi daerah dari seluruh wisatawan luar negeri yang ingin datang ke NTB.
Sebagaimana disampaikannya ketika memberikan keterangan pers di Kantor Gubernur NTB, Senin (9/3/2020).
Padahal setelah dilakukan pemantauan secara langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan, Drs. Lalu Bayu Windya, M.Si., bersama tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Lembar, diketahui bahwa mekanisme proses pengawasan dan pengecekan penumpang di kapal pesiar sangat luar biasa ketatnya.
Bahkan tingkat keamanannya pun berlapis-lapis untuk mencegah penyebaran virus corona di seluruh Indonesia. Karenanya, pemerintah NTB juga sangat bijak menyikapi persoalan virus ini.
Sebab kesehatan, keselamatan dan keamanan masyarakat menjadi prioritas pemerintah yang paling utama.
"Kalau pun terdapat pasien yang demam atau positif virus corona, tidak mungkin pemerintah mengizinkan untuk bersandar dan itu mustahil dilakukan oleh pemerintah," ungkap Wagub.
Ia melanjutkan, ketakutan yang berlebihan juga tidak boleh, tetapi memproteksi diri juga harus diutamakan. Itu yang pemerintah lakukan untuk meminimalisir kekhawatiran terkait informasi yang simpang siur di tengah masyarakat.
Menurutnya, tidak semua kapal pesiar itu berbahaya. Kalau ada suspek atau penumpang yang disangka terjangkit virus corona pasti pemerintah akan tolak.
Oleh karenanya, Ia meminta agar media bisa menyuguhkan informasi yang tidak membuat panik masyarakat.
Karena bagaimanapun, isu virus corona sangat sensitif, menakutkan dan pastinya dapat mempengaruhi lingkungan hidup dan psikologis masyarakat. Apalagi isunya belum jelas dan terindikasi hoaks yang terlanjur tersebar.
Seperti kapal pesiar MV Albatros yang bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Kabupaten Lombok Barat. Menurut Ummi Rohmi, kapal berbendera Bahama itu telah melewati serangkaian pemeriksaan oleh KKP sehingga dinyatakan negatif Covid-19.
Begitupun pada saat penumpang turun dari kapal dengan tujuan dan perencanaan dan pengawasan yang ketat. Pemerintah berupaya untuk terus memproteksi, dan penumpang pun tidak ke tempat-tempat ramai, seperti pasar, mall dan tempat ramai lainnya di NTB.
"Kapal pesiar asal Australia itu bebas virus corona. Hasil pemeriksaan, seluruh penumpang dan kru kapalnya tidak ada yang terjangkit virus corona. Makanya, kami persilahkan bersandar ke Pelabuhan Gili Mas,” ujar Wagub.
Kemudian terkait kapal pesiar Viking Sun yang ditolak di Semarang dan Surabaya, memang awalnya terindikasi corona. Tapi setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut ternyata tidak terdapat virus corona.
Terhadap hal tersebut, Ummi Rohmi memastikan bahwa semua kapal pesiar yang akan masuk atau yang bersandar di NTB harus melalui pemeriksaan yang komprehensif.
Selanjutnya, Ia juga meminta seluruh media untuk bisa menjaga perkembangan pembangunan dan pariwisata NTB yang sudah bagus agar jangan lagi dihambat oleh isu-isu virus corona covid-19 yang belum jelas.
Tahun 2020 ini rencananya akan ada 28 kapal pesiar luar negeri yang akan bersandar di NTB. Hingga berita ini dikeluarkan kapal pesiar yang sudah berlabuh di NTB sebanyak 6 kapal pesiar.
(man@kominfo/toeb).