Menlu RI: Hukum Internasional Harus Dihormati

:


Oleh Eko Budiono, Selasa, 29 Maret 2022 | 07:02 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 755


Jakarta, InfoPublik - Perang Rusia-Ukraina diharapkan menjadi pengingat bagi semua negara akan pentingnya penghormatan terhadal hukum internasional di kawasan Indo-Pasifik. 

Hal itu disampaikan Menlu RI Retno Marsudi melalui keterangan tertulis, usai menjadi pembicara dalam pertemuan Doha Forum, sesi Peace and Prosperity in the Indo-Pacific, Senin (28/3/2022).

“Tentunya penghormatan terhadap hukum internasional harus menjadi komitmen semua pihak, agar kawasan Indo-Pasifik tetap menjadi kawasan damai, stabil, dan sejahtera,” ujar Menlu Retno.

Menurut Menlu Retno, penghormatan terhadap hukum internasional harus dilakukan secara konsisten dan bukan berdasarkan pick and choose, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.

"Indonesia juga mengingatkan agar pembentukan kelompok-kelompok multilateral dan plurilateral yang telah dilakukan dapat menjadi building block guna menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik," ujar Menlu Retno.

Dalam kesempatan tersebut, Retno juga menyampaikan latar belakang pembentukan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang bertujuan untuk mencapai setidaknya tiga hal.

Pertama yakni untuk terus membangun paradigma positif dengan terus mengajak semua pihak mengembangkan budaya dialog dan kolaborasi, budaya kerja sama yang saling menguntungkan alih-alih zero sum, serta mengubah trust deficit menjadi kepercayaan strategis.

“Kedua, terus mengembangkan kerja sama konkret karena dengan melakukan kerja sama konkret dapat dicegah munculnya ketegangan,” katanya.

Terkait kerja sama konkret tersebut, Retno menyampaikan empat prioritas kerja sama yang ditawarkan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) , yakni kerja sama maritim, konektivitas, pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) serta perdagangan dan investasi.

Adapun poin ketiga adalah untuk mengembangkan arsitektur regional yang inklusif. “Semangat inklusivitas ini menjadi lebih penting artinya saat ini. Inklusivitas dinilai lebih baik daripada kebijakan containment,” kata Retno.

Dalam penutupannya, Menlu menegaskan bahwa keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan bersama harus menjadi sesuatu yang dapat diakses oleh semua masyarakat atau public goods.

Selama di Doha, Qatar, Menlu Retno juga melakukan berbagai pertemuan dengan sejumlah pihak, di antaranya Menteri luar Negeri Qatar, Arab Saudi, Meksiko, Sri Lanka, dan Uni Eropa.
 
Sebelumnya, sejumlah wilayah di Ukraina mengalami kerusakan akibat serangan militer oleh Rusia sejak 24 Februari 2022.
 
(Foto: ANTARA)