- Oleh Putri
- Rabu, 26 Maret 2025 | 05:17 WIB
: Bus di terminal kedatangan, Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur (Wahyu Sudoyo/Ditjen KPM Kemkomdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 22 Maret 2025 | 23:24 WIB - Redaktur: Untung S - 86
Jakarta, InfoPublik – Dalam upaya menjaga kesehatan supir bus selama arus mudik 2025, pihak Puskesmas Duren Sawit mengingatkan para supir di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, untuk beristirahat dengan cukup sebelum menjalankan tugas mereka.
Hal itu disampaikan oleh Petugas Kesehatan, Dr. Ritza, di posko mudik bersama Terminal Pulogebang, pada Sabtu (22/3/2025).
“Untuk supir bus yang akan melakukan perjalanan mudik, jika kondisi kesehatan mereka tidak optimal, kami sarankan untuk memeriksa kesehatan di pos kesehatan yang tersedia. Istirahat yang cukup sangat penting, karena mereka bertanggung jawab membawa banyak penumpang,” ujar Dr. Ritza.
Dr. Ritza menekankan bahwa sopir bus tidak perlu ragu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Pemerintah telah menyiapkan banyak posko kesehatan di berbagai titik, khususnya di terminal, untuk memantau kesehatan pengemudi dan penumpang. Di Terminal Pulogebang, petugas yang berjaga terdiri dari dokter dan tenaga kesehatan dari seluruh puskesmas di Jakarta Timur, yang bertugas secara bergiliran selama 24 jam penuh demi menjamin kelancaran arus mudik.
“Di setiap posko selalu ada petugas kesehatan yang bersiaga untuk memantau kesehatan para supir dan penumpang. Hari ini, petugasnya berasal dari Puskesmas Duren Sawit,” jelasnya.
Selama dua hari posko ini dibuka, Dr. Ritza melaporkan bahwa pihaknya tidak menemukan supir yang menderita masalah kesehatan berat. Namun, ia mencatat bahwa dua penyakit yang sering menjadi perhatian di posko mudik adalah hipertensi (tekanan darah tinggi) dan asam urat.
“Masih ada supir yang menunjukkan tekanan darah tinggi dan kadar asam urat yang tinggi dalam setiap pemeriksaan kesehatan. Jika kondisi tersebut terdeteksi, supir tersebut harus diganti dengan supir cadangan yang sehat. Jika tidak, kami tidak dapat mengeluarkan surat layak jalan untuk bus tersebut,” ungkapnya.
Untuk mendukung operasional posko kesehatan ini, setiap puskesmas yang mendapatkan jatah piket di Terminal Pulogebang telah menyediakan fasilitas mobil ambulans dan obat-obatan yang cukup. Selain itu, tim puskesmas juga berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan untuk menyiagakan satu unit ambulans dari Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D) selama 24 jam.
“Sekarang, kami belum banyak menemukan supir dan penumpang yang memiliki masalah kesehatan. Namun, berdasarkan pengalaman tahun lalu, menjelang hari H, kami mulai menemukan kasus-kasus kesehatan di posko ini,” pungkas Dr. Ritza.
Dengan adanya posko kesehatan yang siaga, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para supir bus dan penumpang selama perjalanan mudik, serta mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang dapat membahayakan keselamatan perjalanan.