KLHK Minta Pemda Siagakan Petugas Sampah 24 Jam saat Periode Lebaran 2024

: Dirjen PSLB3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati (YouTube)


Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 5 April 2024 | 23:37 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 182


Jakarta, InfoPublik – Pemerintah daerah (Pemda) diminta untuk menyiagakan petugas sampah selama 24 jam untuk mengantisipasi potensi sampah dari arus mudik Lebaran 2024. Diprediksi sampah-sampah tersebut mencapai 58 juta kilogram (kg) akibat melonjaknya jumlah pemudik yang mencapai 193 juta orang.

“Kami betul-betul meminta kepada pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan (terhadap sampah). Kalau boleh jangan libur, petugas (sampah) harus siap siaga pemerintah daerahnya kepala dinas lingkungan hidupnya harus siaga 24 jam selama perjalanan arus mudik ini,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun dan Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dirjen PSLB23 KLHK), Rosa Vivien Ratnawati, di Jakarta pada Jumat (5/4/2024).

Vivien mengatakan, Pemda, pengelola tempat istirahat (rest area) di sepanjang jalur mudik dan pengelola tempat wisata harus menyadari lonjakan pemudik yang mencapai 71 persen dari penduduk Indonesia tersebut menimbulkan masalah sampah baru.

Terlebih, hasil evaluasi libur lebaran tahun lalu, masih banyak ditemui sampah yang menumpuk di berbagai tempat yang di lewati para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, khususnya di rest area.

“Belajar dari tahun lalu, masih ada yang bolong-bolong, masih ada sampah menumpuk dan kemudian mungkin pengaturan rotasi orang yang bekerja (membersihkan sampah) tidak terlalu sering,” tuturnya.

Mitigasi pengelolaan sampah ini dinilai penting karena jika sampah dibiarkan berjam-jam maka akan menumpuk dan menimbulkan situasi yang tidak mengenakkan, banyak lalat dan sebagainya.

“Oleh karena itu jangan lepas dari kontrol Pemda. Pengelola rest area tol itu sering-sering mengawasi dan jangan segan-segan untuk menegur juga kepada para pemudik yang membuang sampah sembarangan,” tegas Dirjen PSLB3 KLHK.

Senada dengan Vivien Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan, semua pihak harus turut serta menjaga kebersihan lingkungan selama arus mudik Idulfitri 1445 Hijriah.

Apalagi, sampah yang dibuang sembarangan oleh pemudik, jika dibiarkan maka akan menimbulkan masalah kesehatan hingga banjir jika menumpuk pada saluran air.

“(Pemudik harus) menjaga kebersihan lingkungan juga. Sampah tadi itu bisa mengakibatkan banjir juga,” kata Dwikorita.

Dia mengimbau Masyarakat yang akan mudik untuk tetap tenang dan tetap semangat serta tidak bosan memantau informasi cuaca ter-update dari BMKG yang disampaikan melalui aplikasi mobile phone info BMKG.

“Jadi silakan subscribe atau install aplikasi tersebut gratis ya dari Playstore atau Appstore. Mah di situ akan diketahui kondisi cuacanya tujuh hari kedepan setiap hari dan setiap tiga jam, yaitu terdiri dari kondisi hujan suhu, kecepatan dan arah angin serta kelembaban,” jelasnya.

Dalam aplikasi itu juga selalu ada notifikasi peringatan dini cuaca ekstrem tiga jam sebelum kejadian sampai 30 menit sebelum kejadian, cuaca penerbangan maupun penyeberangan di perairan.

Kepala BMKG juga mengingatkan pemudik untuk tetap waspada serta mempunyai perencanaan jalur mudik yang akan dilewati agar bisa memantau cuacanya serta potensi bahaya bencananya.

“Kalau bapak ibu merencanakan (mudik) pada jam tersebut, kalau ternyata cuacanya buruk bisa mengalihkan jalur atau menunggu atau datang lebih awal jadi bisa ada perencanaan. Kemudian juga kenali wilayah yang bapak-ibu lewati. Apakah itu zona bahaya banjir, apakah bahaya longsor banjir ataupun banjir bandang itu informasinya sudah ada semua,” pungkas Dwikorita Karnawati.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Selasa, 14 Mei 2024 | 00:08 WIB
Hujan Intensitas Sedang hingga Lebat akan Terjadi Selama Satu Pekan
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 13 Mei 2024 | 15:41 WIB
KLHK Beberkan Komitmen Penghijauan Indonesia di Forum Hutan PBB
  • Oleh MC KAB REMBANG
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 01:42 WIB
KLHK Berencana Bangun Stasiun Pemantau Udara di Rembang