SKK Migas: Pengeboran Sumur BUIC EMCL Hasilkan Tambahan Minyak 13.000 BOPD

: Ilustrasi sumur minyak di Banyu Urip Infill Clastic ExxonMobil Cepu Limited (BUIC EMCL) di Bojonegoro, Jawa Timur. Foto: Pertamina-EP Cepu


Oleh Eko Budiono, Senin, 23 September 2024 | 20:17 WIB - Redaktur: Untung S - 474


Jakarta, InfoPublik Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu (SKK) Migas mengatakan, pengeboran sumur kedua di Banyu Urip Infill Clastic ExxonMobil Cepu Limited (BUIC EMCL) telah selesai, dan mulai berproduksi dengan menghasilkan tambahan minyak  hingga 13.000 barrel oil per day (BOPD) atau barrel minyak per hari.

Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Optimalisasi Cadangan SKK Migas, Sri Andaryani, melalui keterangan resmi, Senin (23/9/2924).
 
Sri mengatakan, sumur yang berlokasi di Banyu Urip, Jawa Timur itu sukses melakukan penetrasi reservoir facies yang sangat baik yaitu reef complex, sehingga kualitasnya di atas target.

Sri menyampaikan, saat ini, sumur yang dinamai B-12 itu telah masuk tahap clean up dengan produksi pada level 5,000 BOPD dan akan dinaikkan secara bertahap hingga mencapai level produksi 13.000 BOPD.

Menurut Sri, pencapaian tersebut didapat karena kerja keras tim yang telah melakukan evaluasi kembali model reservoir Banyu Urip, mengingat adanya ketidakpastian dari batas facies reef complex, sehingga perlu dilakukan optimalisasi dengan merubah target trajectory sumur.

Lebih lanjut, Kepala Divisi Pengeboran dan Perawatan Sumur SKK Migas, Surya Widyantoro mengatakan sumur B-12 mencapai target pengeboran di kedalaman 6.076 kaki yang menggunakan anjungan pengeboran PDSI-40.

Adapun kegiatan pengeboran sumur diselesaikan selama 45 hari, atau lebih cepat enam hari dari yang direncanakan.

Di sisi lain, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro menyatakan,  pihaknya menyambut baik adanya penambahan produksi dari sumur B-12 tersebut, sehingga diharapkan dapat memacu lifting minyak di Tanah Air.

“Sebagai lapangan dengan produksi terbesar nomor dua di Indonesia, maka keberhasilan program pengeboran di lapangan Banyu Urip akan memberikan dampak yang besar dalam upaya meningkatkan lifting minyak secara nasional,” kata Hudi.

Ia mengatakan, dengan aktifnya pengeboran dan pengembangan sumur di lapangan Banyu Urip, saat ini tersisa lima pengeboran BUIC yang terdiri dari tiga sumur infill carbonate, dan dua sumur infill clastic yang baru akan mulai tajak pada minggu pertama Oktober 2024 dengan estimasi selesai pada tahun 2025.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 8 November 2024 | 08:00 WIB
Kementerian ESDM Minta SKK Migas Tingkatkan Lifting Minyak
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 7 November 2024 | 09:59 WIB
Optimisme Industri Migas, Target Lifting 605.000 BOPD Dapat Dicapai