Berpuasa Sehat di Tengah Pandemi Covid-19

:


Oleh MC Kab Aceh Tengah, Kamis, 15 April 2021 | 12:38 WIB - Redaktur: Kusnadi - 855


Oleh : Fathan Muhammad Taufiq *)

Masih dalam suasana pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, ibadah Puasa Ramadhan pada tahun ini terasa lebih berat dari tahun-tahun sebelumnya ketika kondisi normal. Karena seperti tahun lalu, puasa pada tahun ini, kita menjalankan ibadah puasa masih “ditemani” oleh pandemik global bernama coronavirus disease (Covid-19). Bukan hanya ibadah puasanya saja yang terpengaruh dengan kondisi ini, tapi juga ibadah lainnya di bulan Ramadhan seperti shalat tarawih dan pengajian atau tadarus.

Seperti diketahui, bahwa covid-19 cenderung terjangkit pada orang-orang yang imunitas (kekebalan tubuhnya) menurun, dan ini mengkin saja terjadi ketika kita sedang berpuasa. Dalam kondisi seperti ini, menjaga sistem imunitas tubuh menjadi sangat penting saat berpuasa di tengah pandemi virus corona. Lalu bagaimana menjaga kondisi kesehatan serta imunitas tubuh saat berpuasa supaya terhindar dari covid? berikut tips yang bisa dicoba :

1. Menjaga kualitas tidur

Menjaga pola tidur pada saat menjalankan ibadah puasa menjadi sangat penting di tengah pandemi virus corona. Karena waktu tidur yang tidak cukup, bisa berpotensi menjadikan tubuh menjadi lebah dan imunitas menurun.

Oarang yang kurang tidur juga terbukti lebih rentan terserang berbagai penyakit seperti demam, flu, batuk dan lain-lainnya dibandingkan mereka yang cukup tidur. Tidur yang sehat dan berkualitas adalah tidur yang cukup pada malam hari, sementara tidur siang hanya untuk menjaga kebugaran. Dengan melakukan shalat tarawih berjaaah dengan keluarga di rumah, tentu kita cenderung bisa lebih cepat untuk tidur. Katakanlah kita selesai shalat tarawih pada jam 21.00, maka kita sudah bisa tidur pada jam 21.30, dan bangun sahur pada jam 04.00, artinya kita sudah tidur malam selama 6,5 jam, sementara waktu tidur normal bagi orang dewasa adalah sekitar 7 jam. Kekurangan jam tidur dapat ‘ditebus’ dengan tidur siang selama 1 – 2 jam. Dengan demikian kondisi kita akan tetap fit meski sedang majalankan ibadah puasa.

2. Perbanyak konsumsi protein dan vitamin nabati

Ada kesan bahwa waktu berbuka puasa adalah kesempatan untuk ‘balas dendam’ setelah seharian menahan lapar dan haus. Tentu selain bukan anjuran agama, kebeiasaan seperti itu juga tidak sehat. Kita cenderung tidak memperhatikan pola makan sehingga berbagai jenis makanan disantap sekaligus, apalgi jika makanan tersebut mengandung kalori tinggi dan kandungan lemak jenuh. Tentu kebiasaan seperti ini berbahaya bagi kesehatan dan berefek pada menurunnyai sistem imunitas tubuh.

Lebih disarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan nabati yang mengandung protein dan vitamin seperti sayur, buah, hingga kacang-kacangan yang kaya akan nutrisi dan antioksidan selama menjalankan ibadah puasa. Jenis makanan nabati seperti ini sangatn membantu sistem imun tubuh untuk melawan virus dan bakteril. Lebih disarankan lagi konsumsi pangan nabati tersebut produk organik, yang tidak memiliki efek samping bagi kesehatan tubuh.

3. Kurangi konsumsi lemak

Tanpa disadari, pola konsumsi pada bulan puasa, cenderung kepada penggunaan lemak berlebih, seperti yang terdapat pada penganan gorengan, keju, mentega, burger, kebab dan lain-lainnya yang memang selalu menggugah selera. Apalagi kalau produk gorengan itu dibeli di pasar, dimana minyak yang digunakan ditengarai sudah digunakan berulang kali, tentu ini sangat tidak sehat. Begitu juga dengan sayur-sayuran yang ditumis, atau gorengan ikan atau ayam, cenderung menggunakan minyak dengan kandungan kolesterol tinggi.

Disarankan untuk menggunakan minyak zaitun ataupun ikan salmon, karena jenis minyak ini merupakan lemak baik yang dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh serta memperbaiki metabolisme pencernakan kita

Kalaupun sulit mendapatkan minyak zaitun atau ikan salmon yang mungkin harganya mahal, pilihlah minyak yang kadar kolesterolnya rendah, serta hindari makan berlemak yang berasal dari sumber pangan hewani seperti gajih, jeroan, kulit ayam dan sebagainya. Lauk yang direbus, seperti masakan masam jing. Pengat atau dedah yang populer di Gayo adalah salah satu contoh menu yang minim lemak jahat dan sangat baik untuk dikonsumsi selama menjalankan ibadah puasa. Selain rendah lemak, kandungan rempah dalam bumbu masakan Gayo tersebut juga dapat meningkatkan imunitas tubuh.

4. Berolahraga secukupnya

Aktifitas olah raga bisa meningkatkan kemampuan sistem imun tubuh dalam melawan virus dan bakteri, termasuk virus corona tentunya. Tapi berolah raga secara intensif juga akan menguras energi dalam tubuh, yang bisa menyebakan tubuh mengalami dehidrasi jika tidak dilakukan secara terukur..

Untuk menjaga tubuh tetap bugas selama puasa, tentu aktifitas olah raga tidak perlu diforsir, karena akan menguras tenaga dan energi, tapi aktifitas olah raga tetap perlu dilakukan untuk menjaga kebugran tubuh, tentunya dengan porsi yang disesuaikan, cukup olah raga ringan dan jangan berolah raga ditentag terik matahari..

Pilihlah waktu yang tepat untuk berolah raga ringan seperti beberapaa menit sebelum berbuka puasa , dengan demikian begitu selesai olah raga kita bisa makan dan minum karena sudah memasuki waktu berbuka..

5. Hindari stress

Menghadapi puasa dalam kondisi ‘tidak normal’ seperti sekarang ini, bisa saja menjadi penyebab stress, karena aktifitas di luar rumah dibatasi, interaksi dengan sesama dibatasi, sehingga bagi yang biasa beraktifitas di luar rumah seperti ‘terpenjara’ jiwanya.

Belum lagi pemenuhan kebutuhan yang mungkin juga menurun akibat terbatasnya katifitas ekonomi, membimbing anak yang belajar di rumah, dan persiapan menghadapi lebaran, juga bisa menjadi pemicu munculnya stres.

Stress akan berakibat menurunnya daya tahan dan imunitas tubuh, dan ini sangat tidak baik dalam kondisi seperti saat ini. Karena menurunnya imunitas tubuh akan menjadi peluang terjangkinya covid.

Untuk itu hindari perilaku, sikap atau tindakan yang bisa menyebabkan stress, usahakan akar hati dan fikiran tetap tenag, tidak tegang dan menghadapi semua permasalahan dengan serius tapi santai. Becengkerama dengan anggota keluarga, bernyanyi dan bermain bersama bisa mengurangi stress. Dan obat stress yang paling mujarab adalah membaca Alqur’an, dan ini memang sangat dianjurkan oleh agama.

6. Perbanyak minum air putih

Pada  saat berbuka puasa, dimana semua hidangan tersedia diatas meja, terkadang kita lebih memilih minum minuman manis seperti cendol, sirup, sop buah, kolak dan sebagainya. Padahal dari segi kesehatan lebih dianjurkan untuk minum air putih pada saat mulai berbuka puasa, karena setelah seharian menahan haus dan lapar, tubuh kita lebih membutuhkan air putih yang bisa menyegarkan tubuh dan menghindari dehidrasi..

Tentunya tidak ada larangan untuk menghilangkan rasa haus dengan minuman manis, tapi minum air putih terlebih dahulu tentu lebih baik. Konon virus corona yang menempel di tenggorokan juga bisa hilang/larut dengan banyak minum air putih.

Meski dalam keadaan berpuasa, tapi porsi minum air putih 2 liter per hari tidak boleh dikurangi, hanya waktunya saja yang disesuaikan. Insya Allah dengan banyak minum air putih, perut kita akan bersih dan imunitas tubuh kita terjaga.

7. Batasi konsumsi gula dan perbanyak konsumsi buah.

Dalam bulan puasa, konsumsi gula baik dari makanan maupun minuman sering tidak tekontrol. Konsumsi gula yang berlebihan tentu tidak baik bagi kesehatan, selain bisa menyebabkan kanikan berat badan atau obesitas juga bisa menjadi pemicu penyakit diabetes mellitus. Dalam kondisi obesitas dan berpenyakit gula, imunitas tubuh akan menurun drastis, dan ini sangat tidak baik dalam kondisi pandemi seperti saat ini..

Lebih baik mengkonsumsi gula yang berasal dari buah-buahan karena jauh lebih sehat, kalaupun harus mengkonsumsi gula, pilihlah gula rendah kalori. Kalau selema ini konsumsi gula kita tidak terkontrol, maka bulan puasa ini bisa jadi momentum untuk membatasi konsumsi gula, supaya kesehatan dan imunitas tubuh selalu terjaga. Menjaga kebugaran dan imunitas tubuh sangat penting untuk mencegah terjangkitnya covid.

8. Konsumsi suplemen jika dibutuhkan.

Ada kalanya makanan yang kita konsumsi selama bulan puasa, tidak memenuhi standar gizi yang berimbang, sehingga kita terkadang merasa lemah dan mudah letih. Kondisi demikian akan menyebabkan daya tahan tubuh juga bisa menurun. Dalam kondisi demikian, kita bisa mengkonsumsi suplemen yang mengandung vitamin C, D, E dan unsur lain yang dibutuhkan tubuh. Tapi harus diingat, suplemen hanya dikonsumsi pada saat dibutuhkan, bukan dikonsumsi setiap saat, karena bisa menimbulkan ketergantungan.

Sebenarnya jika menu berbuka dan sahur kita sudah memenuhi standar gizi berimbang, dalam arti cukup karbohidrat, protein, lemak dan vitamin sacara berimbang, tidak perlu lagi mengkonsumsi suplemen. Dan pola makan sehat, pola hidup sehat, itulah cara terbaik menagkal covid.

Itulah beberapa tips yang bisa penulis sampaikan, semoga ada manfaatnya bagi para pembaca. Selamat menjalankan ibadah puasa, dan tetap sehat selama berpuasa.

*) Penulis adalah Kasie Layanan Informasi dan Media Komunikasi Publik pada Dinas Kominfo Kabupaten Aceh Tengah/