:
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Jumat, 3 April 2020 | 08:38 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 1K
Temanggung, InfoPublik - Salah satu kuliner menarik di Temanggung, Jawa Tengah adalah soto kuali. Seperti namanya, kuah soto ini dipanaskan dalam wadah kuali yang terbuat dari tanah liat, sehingga memiliki cita rasa dan aroma khas yang menggugah selera.
Soto kuali terlama di Temanggung yakni soto 'Armasta', usianya sudah 10 tahun pada Januari 2020 lalu. Armasta berlokasi di Jalan Dewi Sartika, Kowangan. Pemiliknya Yudi Sumanto (50 Th) atau biasa dikenal dengan sebutan Pak Manto.
Semula Pak Manto bekerja sebagai buruh di gudang tembakau. Ide berdagang soto kuali didapat dari pengalaman mampir ke warung soto kuali di daerah Sragen dan Solo saat ia bepergian ke daerah Jawa Timur untuk menjenguk anaknya yang sekolah di Pondok Pesantren Gontor.
"Saya selalu menengok anak saya yang belajar di Gontor sebulan sekali. Tiap ke sana, saya pasti mampir makan soto kuali di daerah Solo atau yang di Sragen,"kenang Pak Manto, Kamis (2/4/2020).
Saking seringnya makan soto kuali, Pak Manto mulai bisa membedakan karakter soto kuali dari daerah Solo dan Sragen. Secara cita rasa, soto di Solo lebih memenuhi seleranya. Hanya saja warung di Solo mematok harga lebih mahal untuk soto kuali. Berbeda dengan soto di Sragen yang harganya relatif lebih miring dan terjangkau oleh kantong Pak Manto.
"Saya lalu membuka bisnis soto kuali di Temanggung dengan memadukan apa yang saya lihat di Solo dan Sragen, lalu saya modifikasi. Bumbu dan resepnya saya belajar dari Solo, lalu saya jual dengan harga miring seperti di Sragen,"tutur Pak Manto.
Sepuluh tahun lalu, bermodalkan Rp 4,5 juta ia menyewa kios dan membuat warung bambu untuk berdagang soto kuali. Pekerjanya ia rekrut dari anak-anak yang belajar di pondok pesantren dan rekannya dalam kelompok pengajian sekitar Temanggung.
"Nama soto Armasta saya ambil dari nama kelompok pengajian yakni Ardi Rahmat Semesta (Armasta) yang bermakna memberi manfaat buat orang banyak,"katanya.
Semula Pak Manto menjual soto kuali dengan harga Rp 1.500 per mangkuk kecil. Saat ini ia telah menaikan harga jual menjadi Rp 5000 per mangkuk ukuran kecil dan Rp 7000 per mangkuk ukuran besar. Ia melengkapi soto kuali dengan tempe goreng khas Armasta yang dipotong tipis dan digoreng garing menyerupai tempe keripik dari daerah Purwokerto.
Soto kuali Armasta dimasak menggunakan 20 jenis bumbu rempah dan daging sapi berkualitas bagus. Juga sudah dilengkapi nasi dan sayuran pelengkap seperti irisan daun bawang dan tauge. Biasanya soto kuali dipadukan dengan sedikit kecap manis dan sambal ditemani sajian teh hangat.
Sejak pertama berdiri hingga sekarang, soto kuali Armasta tidak pernah sepi pembeli. Pak Manto biasa melayani rata-rata 200 an mangkuk soto per hari. Untuk itu omzet yang didapatnya mencapai Rp 1 juta per hari. Jika ada kegiatan dan keramaian di Temanggung, Armasta bisa menjual lebih dari 400 mangkuk soto per hari. Pembelian di soto kuali dilayani oleh lima orang pekerja.
Saat ini kami sudah memasarkan soto kuali secara waralaba. Sudah ada tiga cabang di Temanggung dan Magelang. Mau buka satu cabang lagi di Kranggan tapi masih terkendala ada pandemi Covid-19,"katanya.
Pak Manto amat terbuka dengan pebisnis lain yang akan bergabung dengannya menjual soto kuali secara waralaba. Untuk sistem ini, pebisnis pemula hanya tinggal menyiapkan tempat dan membayar Rp 3 juta. Kemudian Pak Manto akan memberikan satu angkringan dan bahan soto untuk 50 mangkuk bagi penjual pemula. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)