:
Oleh MC KAB BATANG, Senin, 20 Januari 2020 | 08:33 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 1K
Batang, InfoPublik - Banyak jalan menuju Roma, banyak cara meraih cita-cita, pinsip itulah yang dipegang teguh seorang siswi kelas IX SMPN 3 Batang Wahyuni. Demi mewujudkan harapannya menjadi pilot atau Penerbang TNI Angkatan Udara, dia terus bersemangat belajar meski keluarganya tergolong ekonomi menengah ke bawah.
Untuk meringankan beban ibunya yang hanya seorang penjual sayur keliling, Wahyuni menghempas rasa malu dan menjadi pejual puding sedot (pudot), demi membantu ekonomi keluarga.
“Saya jualan pudot buatan tetangga sejak kelas VII sampai sekarang, biasanya dibeli teman sekelas atau diantar ke kelas lain karena sudah dipesan,” tutur Wahyuni usai menitipkan dagangannya di kantin SMPN 3 Kabupaten Batang, Sabtu (18/1/2020).
Termotivasi untuk mewujudkan impian keempat kakaknya, yang belum lolos menjadi anggota TNI dan didorong semangat tinggi dalam diri, ia membulatkan tekad untuk mengikuti tes penerimaan siswi di SMA Taruna Nusantara.
“Cita-cita saya pingin jadi Penerbang TNI Angkatan Udara, kan katanya kalau di SMA Taruna Nusantara itu dapat dipermudah melalui jalur Akademi Militer,” ujarnya.
Saat ini Wahyuni sedang mengikuti tes penerimaan calon siswi SMA Taruna Nusantara melalui jalur Beasiswa Pemerintah Kabupaten Batang.
“Untuk mengikuti pendidikan semi militer di sana seperti Paspara selama tiga bulan, saya harus lebih banyak berolahraga, supaya fisik dan mental kuat,” jelasnya.
Dijelaskannya, untuk menggapai cita-cita harus rajin belajar, karena pendidikan adalah akses utama meningkatkan derajat dan tidak lupa berterimakasih kepada para guru yang selama ini selalu mendukung.
“Dan kepada kedua orangtua hanya ini yang dapat Wahyuni wujudkan buat ibu dan bapak, supaya meningkatkan derajat keluarga,” tandasnya.
Sementara, Kepala SMPN 3 Batang, Bambang Purwantyono mengatakan, prestasi Wahyuni memang mengalami peningkatan sejak kelas VII hingga IX. Dan berdasarkan informasi dari Disdikbud Batang, untuk menuju SMA Taruna Nusantara ternyata ada dua jalur masuk yang dapat digunakan, yaitu prestasi dan beasiswa Pemda.
“Ini suatu kesempatan yang bagus, akhirnya Wahyuni bisa mendaftar sampai mengikuti tes di sana, diantar Disdikbud dan dijemput pihak sekolah yang diwakili oleh Bu Eminingsih,” terangnya.
Ia mengatakan, ini sesuatu yang membanggakan bagi SMPN 3 Batang, karena semangat tinggi Wahyuni yang pantang menyerah.
“Pihak sekolah dan kedua orangtua selalu mendoakan supaya Wahyuni lolos dan diterima menjadi salah satu siswi di sana, meskipun sebelumnya pelajar kami selalu ada yang diterima, melalui jalur prestasi. Dan tahun ini SMP 3 Batang mengirimkan melalui jalur beasiswa ditambah beberapa siswa melalui jalur prestasi,” paparnya.
Menurutnya, satu pelajaran yang dapat dipetik dari seorang Wahyuni adalah semangatnya yang tak pernah surut, yang harapannya bisa menginspirasi teman-teman lainnya, terutama yang secara ekonomi berada di kalangan menengah ke bawah.
Ia berharap, mudah-mudahan bisa memotivasi adik-adik kelasnya, tidak berkecil hati bagaimanapun kondisi ekonomi orangtua, yang penting prestasi, kemauan untuk meningkat. Wahyuni termasuk siswi kami yang berkarakter, karena semangatnya diterima di SMA Taruna Nusantara bukan untuk diri sendiri, tapi suatu ketika majadi anggota TNI AU, derajat keluarganya dapat terangkat.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikbud Kabupaten Batang, Sabar Mulyono mengharapkan, agar Wahyuni dapat lolos seleksi diterima menjadi peserta didik dan bahkan sampai lulus dari SMA Taruna Nusantara.
“Rata-rata lulusan SMA Taruna Nusantara yang ingin melanjutkan ke jenjang Akademi Militer maupun Akademi Kepolisian, kesempatan diterima lebih besar karena kedisiplinan, fisik dan mentalnya sudah ditempa, dibandingkan dengan lulusan SMA reguler,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)