:
Oleh MC PROV NUSA TENGGARA BARAT, Selasa, 13 Agustus 2019 | 08:19 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 1K
InfoPublik - Andre Kurniawan adalah pemuda asal desa kesik kecamatan masbagik kelahiran tahun 1990 yang memberanikan diri membangkitkan budaya lokal yang ada di kampung halamanya. Sudah lama memperhatikan keadaan kebudayaan tradisional dan akhirnya ingin membangkitkannya kembali agar kebudayaan tradisional tidak mati seperti yang di lihat.
Melihat kondisi keberadaan kebudayaan tradisional yang telah lama ditinggalkan oleh masyarakat, dan semakin maraknya perkembangan seni budaya dan musik modern ala barat di kalangan para remaja, maka sebagai seorang pemuda yang dilahirkan dalam keluarga dan masyarakat yang sama sekali tidak mengenal kebudayaan tradisional.
"saya mulai berkenalan dan mulai belajar tentang kebudayaan tradisional ketika menginjak usia remaja. Sehingga, sejak masih sebagai mahasiswa di Pancor, tepatnya sekitar tahun 2007 telah aktif untuk ikut serta dalam berbagai penelitian sejarah dan budaya."ujarnya saat ditermui di rumahnya Senin, (12/8/2019).
Kesempatan belajar di Sanggar Gedeng Kedaton Lendang Nangka ini betul-betul manfaatkan untuk menggali bentuk-bentuk kebudayaan tradisional. Dengan demikian, Andre Kurniawan telah berhasil memahami berbagai bentuk kebudayaan asli yang memang berasal dari Pulau Lombok. Beberapa bentuk budaya tradisional asli yang dapat gali diantaranya : tata cara maulid adat, tata cara sorong serah, tata cara pemakaian baju adat sasak.
Melihat kenyataan tentang keberadaan kebudayaan tradisional yang sangat memprihatinkan dan berangkat dari sebuah keinginan yang besar untuk memperkenalkan dan melesbudayakan kembali kebudayaan tradisional, maka pada tahun 2011 setelah menyelesaikan kuliah, Andre kurniawan mulai terfokus untuk mengangkat kembali bentuk-bentuk kebudayaan tradisional. Memperkenalkan bentuk-bentuk kebudayaan tradisional kepada teman-teman remaja.
Dengan perjuangan yang cukup berat, Andre Kurniawan mencoba untuk mengajak teman-teman para pemuda untuk berlatih demi mengangkat kembali kebudayaan tradisional yang merupakan pusaka nenek moyang kami. Kegiatan memperkenalkan dan mengajarkan budaya tradisional ini saya awali dengan sering mengajak rekan remaja untuk bertamasya sambil diselipkan berbagai lokasi situs bersejarah yang kental akan nilai budaya.
Harapan Andre, teman-teman remaja yang ada dikampung untuk membuat cikal bakal menarik minat mereka untuk suka terhadap pengembangan kebudayaan tradisional. Diantaranya mengajak untuk ikut hadir acara Maulid Adat Desa Lendang Nangka dimana masih banyak terdapat peninggalan dari Putra Mahkota Selaparang yaitu Raden Mas Panji Tilar Negara, wisata alam di Desa Sembalun sembari mengunjungi kompleks Makam Raja Selaparang di Desa Selaparang, mengunjungi rumah adat Sembalun dan berkunjung ke masjid kuno Sembalun dan Bayan, wisata budaya di Desa Songak sambil melihat tradisi dan budaya bejango bliq. Banyak lagi lokasi lain yang telah kami kunjungi sembari berwisata menikmati keindahan yang telah Tuhan berikan.
Perjalanan Andre Kurniawan dalam memperkenalkan budaya tradisional kepada masyarakat, ternyata tidak semudah yang dipikirkan. Hingga 5 tahun lamanya kegiatannya belum juga mendapatkan respons yang baik dari masyarakat. Bahkan banyak dari teman remaja lebih suka dengan kelompok dan kegiatan lainnya. Sempat terasa pudar harapan saya pada waktu itu. Memotivasi diri sendiri dan tidak mau menyerah.“saya telah memulai, maka saya tidak akan pernah berhenti,” kata Andre
Walau keadaan demikian adanya tapi Ande tidak pernah mundur karena ia sudah mengawalinya dan tidak akan berhenti itu tekat yang di pegang, pada awal tahun 2015, Andre Kurniawan mencoba untuk memfokuskan perhatian pada pengembangan budaya dan agama.
Berbekal kemauan yang besar, kemampuan budaya dan seperangkat alat musik tradisional yang ia dapatkan dari uang tabungannya, mulailah Andre mencoba memberikan rangsangan kepada para pemuda dengan menawarkan bentuk kreasi-kreasi baru, seperti membuat kreasi-kreasi pada budaya tardisonal asli dengan menambahkan dan mengubah beberapa bentuk gerakan menjadi lebih enerjik, menciptakan beberapa bentuk budaya baru pada budaya tradisional, merancang musik pengiring budaya dengan nuansa musik yang dapat diterima oleh berbagai kalangan khususnya generasi muda.
Sejalan dengan kecintaannya pada seni budaya dan musik tradisional serta kegigihannya, Andre denga upayanya terus mengembangkan bentuk-bentuk budaya tradisional, dalam kurun waktu tahun 2007 hingga saat ini.
Melihat keberhasilan yang dilakukan dalam menghidupkan kebudayaa-kebudayaan lama yang sudah punah dari masyarakat sekitar, Andre Kurniawanpun memberanikan dirinya ikut dalam lomba pemuda pelopor tingkat kabupaten, Allhamdulillah setelah dikunjungi dan dinlai oleh tim dewan juri pemuda pelopor kabupaten Lombok Timur akhirnya Andre Kurniawan mendapat juara I tingkat kabupaten Lombok timur dan berhak melanjtkan ke tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Andre berhasil mendapat juara pemuda pelopor Lombok timur dan maju ke tingkat provinsi. Andre semakin giat dalam mempelopori kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sejak tahun 2011 sampai saat ini. Juara di kepeloporan yang dilakukan ini menjadi motivasi agar apa yang di impi-impikan bisa menjadi kenyataan dan kegiatan yang dilakukan ini bisa menjadi contoh bagi generasi yang akan datang. Semoga saja andre kurniawan bisa mewakili NTB di pemilihan pemuda pelopor tingkat nasional yang akan dilasanakan dari bulan September sampai oktober yang akan datang. (MC Diskominfo NTB/YR).