- Oleh MC KOTA BANJARBARU
- Minggu, 9 Februari 2025 | 16:08 WIB
: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau jalur rel kereta api Jakarta- Surabaya yang terdampak banjir di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2025)/ dok. BNPB.
Jakarta, InfoPublik – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau jalur rel kereta api Jakarta-Surabaya yang terdampak banjir di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2025). Kunjungan itu dilakukan untuk memantau kerusakan dan mendukung upaya perbaikan yang tengah berlangsung.
Bersama Direktur PT Kereta Api (PT KAI), Didiek Hartantyo, Kepala BNPB menumpang kereta lori dari Stasiun Gubug untuk menuju lokasi yang berjarak sekitar satu kilometer. Setibanya di lokasi, mereka langsung melihat kondisi rel yang amblas tergerus oleh derasnya arus luapan sungai Tuntang, yang meluap dua hari sebelumnya.
Pada saat yang sama, sejumlah petugas teknisi dan pekerja sedang melakukan perbaikan jalur rel antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati. Pekerjaan yang dilakukan meliputi pemasangan bantalan baja dan beton serta penyesuaian ketinggian rel agar sesuai dengan kondisi semula. Selain itu, batu kricak juga digunakan untuk memperkuat pondasi rel dengan menggunakan kereta ballast.
Menyikapi kondisi tersebut, Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan dalam bentuk operasi modifikasi cuaca (OMC). Tujuan dari OMC ini adalah untuk mengatur redistribusi curah hujan agar tidak turun di wilayah Grobogan, sehingga proses perbaikan jalur rel dapat segera diselesaikan tanpa gangguan dari cuaca buruk.
“BNPB hari ini melaksanakan operasi modifikasi cuaca selama tiga hari. Ini supaya pengerjaan perbaikan jalur kereta api tidak terganggu dan dapat segera selesai,” ujar Suharyanto.
Selain itu, operasi OMC juga dilaksanakan untuk mendukung penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Pekalongan. Sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana hidrometeorologi, operasi ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Sebagai bagian dari tanggap darurat, BNPB juga akan memberikan Dana Siap Pakai (DSP) untuk mendukung operasional penanganan bencana serta pemenuhan kebutuhan logistik dasar bagi masyarakat yang terdampak banjir di Grobogan.
“Kami juga mendukung masyarakat terdampak banjir, baik dengan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) maupun dukungan operasional untuk pengungsi,” lanjut Suharyanto.
Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, Suharyanto menyatakan bahwa BNPB akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jeratun Seluna untuk memperkuat mitigasi bencana jangka menengah, salah satunya dengan membangun tanggul di sekitar jalur rel kereta api yang melintasi sungai Tuntang.
"Tanggul ini tidak hanya untuk menjaga jalur rel kereta api, tetapi juga berfungsi sebagai penghalang atau barrier untuk mencegah banjir yang dapat merendam permukiman penduduk di sekitar kawasan tersebut," jelasnya.
BNPB juga mempertimbangkan langkah jangka panjang untuk merelokasi permukiman warga yang terpapar banjir setiap tahun. Suharyanto menyatakan bahwa hal ini akan dibahas lebih lanjut dengan Pemerintah Kabupaten Grobogan.
“Apakah nanti warga yang selalu terdampak banjir ini akan direlokasi, kita akan bicarakan lebih lanjut dengan pemerintah daerah,” tutup Suharyanto.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen BNPB dalam mendukung proses perbaikan infrastruktur yang terdampak bencana serta upaya mitigasi untuk mencegah dampak bencana serupa di masa depan.