Hujan Deras dan Angin Kencang Melanda Bantul, Warga Diimbau Waspadai Cuaca Ekstrem

: Kondisi pasca bencana angin kencang di Kabupaten Bantul, Provinsi DIY, Sabtu (2/11/2024)/ dok. BPBD Kab Bantul.


Oleh Jhon Rico, Senin, 4 November 2024 | 21:59 WIB - Redaktur: Untung S - 230


Jakarta, InfoPublik – Hujan deras disertai angin kencang melanda Kabupaten Bantul, Provinsi D.I. Yogyakarta, pada Sabtu (2/11/2024). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi selama musim peralihan dari kemarau ke hujan.

"Data yang diperoleh BNPB menunjukkan bahwa akibat kejadian ini, seorang warga bernama Ibu Imah (70 tahun) dilaporkan meninggal dunia setelah tertimpa bangunan yang roboh," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Senin (4/11/2024).

Selain itu, tercatat 3 Kepala Keluarga atau 5 jiwa terdampak, dengan satu orang mengalami luka-luka. Korban yang terluka telah dirujuk ke PKU Bantul untuk mendapatkan perawatan.

Kejadian itu berdampak pada lima kecamatan yang mengalami kerusakan signifikan. Di antaranya, di Kecamatan Sewon, kerusakan terjadi di Kelurahan Timbulharjo. Di Kecamatan Pleret, kerusakan dilaporkan di Kelurahan Pleret. Di Kecamatan Banguntapan, kerusakan terjadi di Kelurahan Baturet. Sementara di Kecamatan Jetis, dampak terlihat di Kelurahan Trimulyo, dan di Kecamatan Bambanglipuro, kerusakan terutama terjadi di Kelurahan Mulyodadi.

Kerusakan material yang dilaporkan mencakup dua rumah, termasuk satu bangunan Joglo Limasan yang roboh, serta kerusakan pada enam titik akses jalan, satu gazebo, dan satu kandang.

Tim dari BPBD Kabupaten Bantul, BPBD Provinsi D.I. Yogyakarta, SAR, dan relawan lokal telah dikerahkan untuk melakukan pendataan dan pembersihan puing-puing di lokasi terdampak. Saat ini, kebutuhan mendesak adalah logistik untuk mendukung kerja bakti, termasuk makanan siap saji dan alat kebersihan, guna mempercepat pemulihan wilayah yang terkena dampak.

Catatan historis kebencanaan BNPB di bulan Oktober dan November 2024 menunjukkan peningkatan frekuensi kejadian angin kencang, baik yang disertai hujan maupun tidak, yang dapat menimbulkan kerusakan dalam skala medium hingga berat. Diharapkan pemerintah daerah dan masyarakat dapat selalu memutakhirkan informasi cuaca dari instansi yang berwenang.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Jhon Rico
  • Selasa, 5 November 2024 | 06:00 WIB
Update, 10 Meninggal Dunia akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
  • Oleh Jhon Rico
  • Selasa, 5 November 2024 | 06:02 WIB
Status Aktivitas Vulkanik Lewotobi Laki-Laki Naik Level IV
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Senin, 4 November 2024 | 14:21 WIB
Tanggap Cepat, Pj. Bupati Lumajang Beri Bantuan Korban Angin Puting Beliung
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Senin, 4 November 2024 | 14:38 WIB
Dampak Cuaca Ekstrem di Lumajang, Pj. Bupati Ajak Warga Lebih Waspada
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 1 November 2024 | 08:15 WIB
PLN Upayakan Pemulihan Pasokan Listrik di Sidrap Pasca-Cuaca Ekstrem