- Oleh Jhon Rico
- Selasa, 24 Desember 2024 | 18:43 WIB
: Tim gabungan melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir dan pemantauan pasca banjir di Kecamatan Kota Maba, Kabupaten Halmahera Timur./ dok. BPBD Halmahera Timur.
Jakarta, InfoPublik - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, sejak Minggu (22/7/2024) telah berangsur surut. Masyarakat terdampak yang mengungsi pun dilaporkan sudah kembali ke rumahnya masing-masing, pada Rabu (24/7/2024).
"Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis (25/7/2024) pagi, banjir merendam sedikitnya 13 desa di tiga kecamatan. Rinciannya antara lain, Kecamatan Kota Maba satu desa, Kecamatan Maba Tengah delapan desa, dan Kecamatan Maba empat desa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keteranganya, Kamis (25/7/2024).
Adapun jumlah kepala keluarga yang terdampak berjumlah 493 KK, di mana 50 KK yang mengungsi berada di Kecamatan Kota Maba.
Sementara itu, kerugian materil yang diakibatkan banjir ini tercatat lima unit rumah rusak berat dan 522 unit rumah lainnya terdampak banjir.
Laporan pun merilis sedikitnya ada sembilan fasilitas pendidikan yang terdampak di Kecamatan Maba Tengah dan Kecamatan Maba serta 13 fasilitas umum turut terdampak berada di dua kecamatan tersebut.
Kendati sudah surut, BPBD Kabupaten Halmahera Timur dilaporkan masih menyiagakan tim guna mengantisipasi banjir kembali terjadi.
Tim gabungan bersama TNI-Polri dikerahkan guna melakukan pemantauan di wilayah terdampak sekaligus memberikan sosialiasi dan imbauan kepada warga.
Selain melakukan pemantauan dan bersiaga, tim gabungan bersama warga juga masih melakukan sejumlah upaya pembersihan rumah dari material banjir.
Kabupaten Halmahera Timur sendiri termasuk wilayah yang rawan terhadap banjir.
Kajian inaRISK mengidentifikasi sebanyak 10 kecamatan memiliki indeks bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
Banjir juga sebelumnya pernah terjadi di Halmahera Timur pada Februari 2024. Banjir ini mengakibatkan ratusan orang terdampak dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Menyusul kejadian banjir yang masih berpotensi terjadi, BNPB mengimbau pemerintah dan warga setempat untuk lebih waspada terhadap bencana susulan.