Meski Potensi Hujan Masih Terjadi, Pemda Harus Tetap Waspada Karhutla di Kalbar

: Foto: Ilustrasi Karhutla


Oleh Jhon Rico, Senin, 28 Agustus 2023 | 16:24 WIB - Redaktur: Untung S - 77


Jakarta, InfoPublik - Pantauan cuaca di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) hingga dua hari ke depan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Namun demikian, kesiapsiagaan pemerintah daerah (Pemda) tetap dijaga dalam antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayanya.

"Berdasarkan analisis potensi kemudahan terjadinya karhutla di Kalbar dalam dua hari ini (26-27/8), sebagian kecil wilayah teridentifikasi dengan tingkat sangat mudah terbakar, seperti wilayah Kayong Utara dan Ketapang. Sedangkan pada akhir Agustus hingga 1 September 2023, teridentifikasi hampir seluruh wilayah Kalbar menunjukkan potensi sangat mudah terbakar," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keteranganya, Minggu (27/8/2023).

Satuan tugas udara melakukan teknologi modifikasi cuaca atau TMC dengan menebar bahan semai NaCl seberat 800 kg. Operasi TMC dilakukan dengan menggunakan pesawat berjenis Casa 212 pada Jumat (25/8).

Menghadapi bahaya karhutla, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan seluruh sumber daya dari dinas terkait, masyarakat maupun dunia usaha untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dini.

BNPB telah menyiagakan sejumlah helikopter untuk mendukung pemerintah daerah dalam penanganan karhutla.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setiawan mengatakan, pihaknya mengerahkan helikopter untuk patroli dan pengeboman air atau water-bombing.

Tercatat 2 helikopter untuk patroli dan 3 untuk water-bombing yang dioperasikan dari Pontianak.

“Sedangkan 2 helikopter, masing-masing untuk patroli dan water-bombing digerakkan dari wilayah Ketapang,” ujar Fajar Setiawan.

Fajar menambahkan, setiap helikopter water-bombing tersebut berkapasitas 4.000 liter air yang dapat diangkut dalam ember mekanik.

Dari sejumlah helikopter pengeboman air, total operasi udara yang telah berjalan hingga Jumat kemarin (25/8) sebanyak 74 sorti. Jumlah bom air yang dijatuhkan mencapai 5,8 juta liter.

Sementara itu, laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar menyebutkan luas lahan terdampak karhutla hingga Jumat (25/8) mencapai 5.768,73 hektar.

Pemerintah Provinsi Kalbar sendiri telah mengeluarkan Surat Keputusan Tanggap Darurat Penanganan Bencana Asap Akibat Karhulta dengan nomor 1035/BPBD/2023.

Status tersebut berlaku dari 1 hingga 31 Agustus 2023, serta dapat diperpanjang sesuai situasi dan kondisi di lapangan.

Menyikapi bencana asap di daerah, BNPB menekankan kembali instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Karhutla.

BNPB mengimbau, di antaranya pemerintah daerah bersama masyarakat dan pelaku usaha kehutanan dan pertanian dapat bekerja sama dalam pencegahan dini.

Di samping itu, pemerintah daerah memberikan sanksi tegas pelaku usaha kehutanan dan pertanian yang tidak melaksanakan penanggulangan karhutla.

Foto: dok. BNPB.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB KUBU RAYA
  • Kamis, 7 November 2024 | 19:30 WIB
Pj Bupati Kubu Raya: Camat dan Kepala Desa Wajib Siaga Hadapi Karhutla
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Rabu, 23 Oktober 2024 | 18:04 WIB
Petugas BPBD Balangan Padamkan Karhutla di Lampihong
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Kamis, 3 Oktober 2024 | 16:56 WIB
BPBD Balangan dan HSU Sepakat Tangani Bencana Karhutla di Wilayah Perbatasan
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Kamis, 8 Agustus 2024 | 10:37 WIB
BPBD Tabalong Perkuat Koordinasi dengan BPBD Balangan Hadapi Karhutla
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Kamis, 8 Agustus 2024 | 08:26 WIB
BPBD Balangan Gelar Rapat Persiapan Rakor Karhutla 2024