Media Berperan Tingkatkan Resiliensi Masyarakat terhadap Risiko Bencana

:


Oleh Jhon Rico, Kamis, 10 Maret 2022 | 12:07 WIB - Redaktur: Untung S - 219


Jakarta, InfoPublik - Peran media diharapkan dapat membantu mengamplifikasi kegiatan global platform for disaster risk reduction (GPDRR) 2022, yang akan berlangsung pada Mei 2022 di Provinsi Bali. Salah satunya meningkatkan resiliensi masyarakat terhadap risiko bencana.

Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong, menyatakan media dapat memberitakan kegiatan itu secara masif sehingga masyarakat lebih paham, apa pentingnya GPDRR serta makna dibalik peran Indonesia sebagai tuan rumah dari kegiatan multinasional itu.

Apalagi, acara itu akan dihadiri oleh ribuan peserta dari 193 negara. Sekitar 4.000 orang melalui tatap muka dan sisanya daring.

"Merujuk kepada tema besarnya, pesan yang ingin kita sampaikan adalah bagaimana agar resiliensi masyarakat dapat ditingkatkan," kata Usman Kansong dalam rapat temu media GPDRR ke 7 2022 “Kesiapan Pemerintah Menjadi Tuan Rumah GPDRR ke 7 Tahun 2022”, pada Kamis (10/3/2022).

Resiliensi adalah kemampuan positif untuk mengatasi dan beradaptasi terhadap kejadian yang berat atau masalah yang terjadi dalam kehidupan, salah satunya yaitu bencana yang datangnya tidak pasti dan tidak bisa 100 persen diprediksi.

"Di sinilah saya kira peran rekan-rekan media sangat krusial," ujar Usman Kansong.

Ia berharap peran media dapat mengurangi dampak resiko bencana.

"Kemarin juga kami di Kominfo menyelenggarakan focus group discussion (FGD) dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), tidak ada yang bisa memprediksi kapan gempa terjadi, yang bisa kita lakukan adalah proyeksi," terang Usman.

Dengan proyeksi itu, jelas Usman, kita bisa melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi resiko bencana.

Menurut Usman, media berperan penting bukan untuk membuat panik masyarakat. Tetapi bagaimana masyarakat siap dalam menghadapi bencana. Terlebih Indonesia merupakan wilayah yang rawan bencana.

Usman menuturkan, GPDRR merupakan salah satu pintu pembuka menuju konferensi tingkat tinggi (KTT) G20, yang juga akan diselenggarakan akhir 2022 ini di Bali.

GPDRR akan membahas isu-isu kebencanaan, mengingat betapa beragamnya resiko dan potensi bencana yang Indonesia hadapi selama ini.

Termasuk, bagaimana Indonesia bisa bangkit dari pandemi COVID-19 yang juga merupakan bencana nonalam. GPDR, juga secara tidak langsung akan memberikan kontribusi bagi kebangkitan pariwisata dan ekonomi di Bali.

"Yang kita harapkan pada akhirnya kita bisa mendapatkan formula, bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bencana," tutur Usman Kansong.

Kominfo Hadirkan Media Center

Sebagai Ketua Bidang Media, jelas Usman, Kementerian Kominfo harus memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang proporsional mengenai manfaat event itu.

Kominfo pun melakukan berbagai macam kegiatan diseminasi yang menyasar berbagai kalangan, agar mendapatkan akseptabilitas dari masyarakat.

Demi menunjang rekan-rekan media, selama pelaksanaan GPDRR pada 25-28 Mei 2022, Kominfo juga akan menyediakan Media Center, sebagai pusat pengelolaan informasi selama event GPDRR.

"Itu mudah-mudahan bisa memfasilitasi teman-teman media dalam melakukan peliputan- peliputan selama GPDRR berlangsung," jelas Usman.

Selain itu, Kominfo juga telah melakukan serangkaian promosi penyelenggaraan GPDRR melalui baliho, dialog di televisi dan lainya, agar gaung event itu bisa diterima oleh masyarakat nasional dan internasional.

Foto: Tangkapakan Layar Zoom