:
Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 3 Oktober 2018 | 12:51 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 627
Palu, InfoPublik - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus menambah personil dan peralatan untuk memperkuat tim yang melakukan evakuasi korban di sejumlah reruntuhan bangunan akibat gempa bumi di Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (28/9/2018).
"Banyak sekali reruntuhan bangunan yang belum berhasil dibongkar semuanya, seperti di Pentopo, kalau kita lihat panjangnya sekitar 1500 meter sampai 2000 meter dan lebar 300 hingga 400 meter serta kendalamannya bisa 10-20 meter jadi bisa dibayangkan dengan tumpukan yang masif," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei, di Posko Pendampingan Penanganan Bencana, Korem Tadulako, Palu, Selasa (2/10/2018).
Namun demikian lanjut, Willem, tidak hanya menggunakan manual tenaga manusia tapi harus menggunakan peralatan dan sudah dikerahkan.
"Jadi sekarang ini di lapangan ada 16 alat berat dalam rangka membongkar puing-puing bangunan tersebut. Kita akan mempercepat namun perlu diketahui seperti hotel Rorowa beton besar dan berat tentunya kita menggunakan alat berat," ujarnya
Diakui Willem, dengan alat berat itupun juga tidak bisa digunakan secara cepat. Jadi perlu waktu untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Di satu tempat lainnya alat berat juga tidak cukup karena medannya.
"Oleh karena itu kita sudah maksimal sesuai perintah Presiden yaitu pertama pencarian dan penyelamatan dan evakuasi terhadap korban-korban yang masih belum terangkat dari runtuhan puing-puing itu," katanya.
Menurutnya, masalah titik reruntuhan, banyak reruntuhan bukan saja terjadi di Palu tapi juga di Sigi maupun Donggala. Sekarang memasuki hari keenam pasca bencana, Posko Penanganan bencana akan memperkuat personel dan peralatan, yang tiba Selasa ini (2/10/2018).
"Jadi saya akui lima hari pertama itu, kita tidak seimbang tugas yang dilakukan dengan sumber daya yang ada sehingga betul banyak titik-titik reruntuhan yang belum dilakukan itu," katanya.
Willem berjanji, mulai Selasa (2/10/2018) semua tumpukan puing itu, akan kita bongkar dalam rangka mengevakuasi jenasah yang masih ada didalam tumpukan.
Masalah penyaluran logistik, Diakui Willem, bahwa dalam empat hari pertama, penyaluran logistik terpusat di satgas tapi BNPB sudah sepakat dengan Wali Kota Palu untuk menentukan empat titik sebagai gudang logistik sehingga pembagian distribusi logistik itu, tidak harus terpusat.
"Semalam kita sepakat bahwa distribusi logistik tidak terpusat tapi ditambah empat titik. begitu juga di Donggala sudah ditempatkan dua titik logistik. Jadi nanti bantuan-bantuan bisa digeser di logistik di daerah," katanya. (Yudi/Vira)