:
Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 29 Juli 2018 | 22:34 WIB - Redaktur: Juli - 204
Jakarta, InfoPublik - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah terjadi gempabumi tektonik pada Minggu, 29 Juli 2018, pukul 05:47:39 WIB di wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini berkekuatan 6,4 SR. Adapun Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengungkapkan, bahwa gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust) yang dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar pada skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI), Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar II SIG-BMKG (III-IV 1 (III MMI), Singaraja pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Mataram pada skala II SIG-BMKG atau III MMI. Namun demikian, gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," tegasnya.
Pasca Gempa Bumi
Laporan BPBD Lombok Timur menyebutkan, gempabumi tersebut telah menimbulkan kerusakan di Desa Darakunci, Lombok Timur.
Tidak hanya itu, hasil monitoring BMKG hingga pukul 08.18 WIB menunjukkan telah terjadi 43 gempabumi susulan (aftershock), dengan kekuatan terbesar mencapai 5,7 SR.
Meski begitu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.